KOMPAS.com - Persaingan Perang Dingin meliputi berbagai bidang seperti senjata atom, perekonomian, kebijakan luar negeri, hingga teknologi luar angkasa.
Ini terjadi karena Perang Dingin adalah persaingan Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet dalam merebut pengaruh negara lain, guna memperkuat bloknya masing-masing.
Perang Dingin terjadi pada tahun 1947 setelah Perang Dunia II berakhir, ketika hubungan AS dengan Uni Soviet memburuk setelah bersekutu dalam blok Poros.
Baca juga: Perang Dingin: Terjadi pada Tahun 1947 dan Latar Belakangnya
Ketika awal Perang Dingin terjadi pada tahun 1947, AS meluncurkan Marshall Plan atau Rencana Marshall.
Singkatnya, Marshall Plan adalah bantuan AS kepada negara-negara yang berada di bawah pengaruh mereka.
Bantuan diberikan agar negara-negara Eropa dapat membangun kembali wilayahnya setelah Perang Dunia II.
Perang Dingin mencapai puncaknya pada 1948-1953. Pada periode ini Soviet tidak berhasil memblokade sektor-sektor Berlin barat yang dikuasai Barat (1948-1949).
Amerika Serikat dan sekutu Eropanya lalu membentuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sedangkan Soviet punya Pakta Warsawa yang menyatukan mereka dengan Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Romania.
Di bidang teknologi, persaingan AS dan Uni Soviet dalam Perang Dingin mencakup pembuatan senjata atom dan bom nuklir.
Pada 1950, Laporan Dewan Keamanan Nasional AS yang dikenal sebagai NSC-68 mengungkap rencana presiden Harry Truman untuk menangkal ekspansionisme komunis, sehingga meningkatkan anggaran pertahanan empat kali lipat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.