Tren ini meningkatkan permintaan pakaian malam yang mampu mengakomodasi malam yang penuh tarian.
Halston menjawab tangisan ini dan segera mulai menciptakan pakaian glamor, payet-infused, yang akhirnya melambangkan dekadensi Era Disko.
Beberapa kliennya yang terkenal termasuk Elizabeth Taylor, Liza Minelli dan Andy Warhol.
Beberapa kontribusi besar Halston adalah gaun halter, penemuan kain baru yang dapat dicuci yang disebut "Ultrasuede", dan parfum khasnya yang masih relevan.
Baca juga: Hailey Baldwin Ingin Jadi Perancang Busana Seperti Rihanna
Pada awal 1980-an, Era Disko dianggap sudah ketinggalan zaman.
Tiba-tiba, konsumen wanita lebih tertarik untuk berbelanja pakaian yang menganut merek keanggunan yang lebih sederhana.
Masuklah Calvin Klein, penduduk asli New York City yang telah berkecimpung di industri fashion sejak 1968 ketika dia dan seorang rekan bisnisnya membuka perusahaan yang punya spesialisasi dalam jas dan mantel wanita.
Pendekatan Klein yang minimalis, less is more, untuk menciptakan pakaian dengan warna netral yang canggih, sangat disukai oleh konsumen yang menentang tren tahun 80-an yang norak.
Baca juga: Pakai Ivan Gunawan Superstyle, Kamu Pun Bisa Jadi Perancang Busana
Namun, yang lebih sukses adalah lini jeans desainernya yang meraup 72 juta dolar dalam skala global pada tahun 1982.
Di antara kontribusi Klein yang paling berkesan bagi dunia mode adalah lini pakaian dalam yang inovatif untuk pria dan wanita, koleksi gaun slip pastelnya, serta lini parfum dan kosmetik yang ikonik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.