Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Nuklir Chernobyl: Sejarah, Dampak, dan Korbannya

Kompas.com - 19/10/2021, 16:53 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Britannica

Hal itu langsung direspons dengan munculnya aksi protes internasional atas bahaya yang ditimbulkan oleh emisi radioaktif.

Pada 4 Mei 1986, panas dan radioaktif yang bocor dari inti reaktor dapat diatasi meskipun berisiko besar bagi para pekerja.

Limbah-limbah radioaktif dikubur di sekitar 800 tempat sementara. Kemudian pada tahun itu pula, inti reaktor yang sangat mengandung radioaktif itu ditutup dengan sarkofagus beton dan baja.

Baca juga: Sejarah Bom Nuklir

Korban Bencana Chernobyl

Beberapa sumber menyatakan bahwa dua orang tewas dalam ledakan awal. Sedangkan sumber lain melaporkan bahwa jumlah korban tewas mendekati 50 orang.

Lusinan orang terjangkit penyakit serius karena terpapar radiasi yang, beberapa dari orang-orang ini kemudian meninggal.

Debu radioaktif disebarkan oleh angin melalui Belarusia Rusia, dan Ukraina, dan segera mencapai hingga ke Perancis dan Italia barat.

Jutaan hektare hutan dan lahan pertanian terkontaminasi dan meskipun ribuan orang dievakuasi, ratusan ribu hektare tetap berada di daerah yang terkontaminasi.

Selain itu, pada tahun-tahun berikutnya banyak hewan ternak lahir dalam kondisi cacat.

Sementara dampaknya kepada manusia, beberapa orang menderita penyakit yang disebabkan radiasi.

Baca juga: Manfaat Nuklir

Reaktor kedua Chernobyl lantas dimatikan setelah terjadi kebakaran pada 1991 sedangkan reaktor pertama tetap beroperasi sampai 1996.

Raktor ketiga Chernobyl masih terus beroperasi sampai 2000. Dengan ditutupnya reaktor ketiga itu, praktis PLTN Chernobyl tinggal menjadi sejarah.

Setelah bencana tersebut, Uni Soviet membuat zona eksklusi berbentuk lingkaran dengan radius sekitar 30 kilometer yang berpusat di PLTN Chernobyl.

Zona eksklusi meliputi area sekitar 2.634 kilometer persegi di sekitar pabrik.

Namun, kemudian diperluas menjadi 4.143 kilometer persegi untuk memasukkan area yang sangat terpancar di luar zona awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com