Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Nuklir Chernobyl: Sejarah, Dampak, dan Korbannya

Kompas.com - 19/10/2021, 16:53 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.comBencana Chernobyl merupakan kecelakaan pada reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl.

PLTN ini terletak di Pripyat, Ukraina, yang dulu jadi bagian Uni Soviet.

Laman Kementerian Luar Negeri Ukraina menyebut, total isotop radioaktif yang dilepaskan dari kecelakaan tersebut 30 kali lebih tinggi dibandingkan ledakan bom atom di Hiroshima, Jepang, pada 1945.

Baca juga: Mengapa Hiroshima-Nagasaki Bisa Dihuni, Tapi Chernobyl Tidak?

Detik-detik Bencana Chernobyl

Dilansir Ensyclopedia Britannica, detik-detik terjadinya ledakan bermula pada 26 April 1986. Ketika itu, teknisi di reaktor nomor empat mencoba bereksperimen.

Mereka mencoba mematikan sistem pengaturan daya reaktor dan sistem keselamatan daruratnya.

Setelah itu, para teknisi mereka menarik sebagian besar batang kendali dari inti reaktor sambil membiarkan reaktor terus berjalan dengan daya 7 persen.

Pada pukul 1.23 pagi dini hari pada 26 April reaksi berantai di inti reaktor menjadi tidak terkendali. Setelah itu, terjadi lonjakan energi secara tiba-tiba dan tak diduga.

Baca juga: Limbah Radioaktif Paling Berbahaya di Dunia Ada di Chernobyl, Pancarkan Panas dan Kematian

Beberapa ledakan memicu bola api besar dan meledakkan baja berat dan tutup beton reaktor.

Ketika apra teknisi mencoba mematikannya secara darurat, terjadi lonjakan daya sangat tinggi yang menyebabkan tangki reaktor pecah diikuti serangkaian ledakan.

Kejadian ini melepaskan moderator neutron grafit di reaktor ke udara lalu terjadi kebakaran selama sepekan penuh.

Kebakaran melepaskan debu radioaktif ke atmosfer secara meluas, hingga ke wilayah Pripyat.

Baca juga: Sinopsis Chernobyl 1986, Film Buatan Rusia yang Tayang di Netflix

Dampak Bencana Chernobyl

Debu radioaktif kemudian tersebar ke kawasan Uni Soviet bagian barat dan Eropa.

Pada 27 April 1986, 30.000 penduduk Pryp'yat mulai dievakuasi. Uni Soviet mencoba menutup-nutupi kecelakaan itu.

Namun, pada 28 April 1986 stasiun pemantau Swedia melaporkan tingginya tingkat radioaktivitas yang dibawa angin dan mendesak penjelasan.

Setelah didesak, Pemerintah Uni Soviet baru mengakui telah terjadi kecelakaan di Chernobyl.

Halaman:
Sumber Britannica
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com