Tragedi nuklir di Kyshtym, Rusia terjadi pada 29 September 1957. Kecelakaan nuklir ini disebut menyebabkan 8.000 kematian langsung dan tidak langsung.
Diktator Soviet saat itu, Joseph Stalin, ingin mengejar jumlah senjata nuklir yang dimiliki AS. Dibuatlah reaktor nuklir ini.
Setelah Stalin meninggal, pabrik itu terbengkalai. Instalasinya mengalami kegagalan fungsi. Tangki limbah memanas, air menguap, meninggalkan debu kimia radioaktif.
Saat tangki limbah meledak, awan radioaktif terbentuk di atmosfer.
Baca juga: Dampak Radiasi Nuklir
Tragedi PLTN Chernobyl terjadi pada 26 April 1986. Tadioaktif yang dilepaskan 400 kali lebih banyak dibanding nuklir pada bom atom Hiroshima.
100.000 kilometer persegi wilayah terkontaminasi. 31 orang tewas, sedangkan ratusan yang selamat namun mengidap kanker dan cacat tubuh.
Pada 1986, Chernobyl jadi kota mati. Tak ada penghuni, hanya sisa-sisa bencana dan radiasi mengerikan, yang membaur di udara.
Baca juga: Jual Informasi Kapal Perang Nuklir, Pasutri di AS Ditangkap FBI
Tragedi bocornya reaktor nuklir di Fukushima terjadi pada 5 Desember 2011.
Reaktor alami kebocoran pasca-gempa. Air radioaktif dari pabrik kemungkinan mengalir ke laut.
Sekitar 45 ton air yang terkontaminasi dengan zat radioaktif, yang dapat menyebabkan kanker tulang pada manusia.
Tak ada korban dalam kebocoran, namun ratusan ribu warga Jepang tetap dievakuasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.