Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2021, 14:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang ibu di China berjalan ke kantor polisi dalam keadaan leher diikat gembok sepeda oleh anaknya, dan lupa kunci kombinasinya.

Pada 7 Oktober, seorang wanita muda di Huai'an, Provinsi Jiangsu, datang dalam keadaan lehernya terkunci gembok abu-abu dan kuning itu.

Kepada polisi yang bertugas, perempuan itu mengungkapkan putranya yang berusia empat tahun bermain dengan gembok saat dia membersihkan kamar mandi.

Baca juga: Netizen Malaysia Marah Besar Emas Paralimpiade Dicabut, Kedubes Ukraina sampai Gembok Akun Medsos

Tiba-tiba, anaknya mengalungkan gembok sepeda dan menguncinya. Awalnya, dia berpikir lucu karena dia tahu kunci kombinasinya.

Tetapi, situasinya berubah karena anaknya mengubah kombinasinya. Keduanya pun tidak tahu bagaimana cara membuka gemboknya.

"Saya tidak bisa membukanya. Saya tidak tahu bagaimana melepaskan benda ini, jadi saya panik," kata si ibu kepada polisi.

Polisi yang berjaga kemudian memeriksa gemboknya, dan menyimpulkan mereka juga tidak bisa berbuat banyak untuk melepaskannya.

Mereka pun memanggil tim pemadam kebakaran setempat, mengambil handuk kecil dan mengikatkannya di antara leher dan gembok.

Dilansir Oddity Central, pelan-pelan mereka mulai memotong gembok sepedanya menggunakan pemotong kabel.

Begitu gemboknya terlepas, si ibu pun bernapas lega. "Anda harus membawa anak Anda ke sini. Kami akan membantu mengedukasinya," ujar pemadam kebakaran.

Wanita yang tidak disebutkan identitasnya tersebut menjawab, dia sudah memukul anaknya atas perilaku nakalnya, dan tengah tertidur di rumah.

Cerita wanita itu pun viral di media sosial China, dengan netizen menyarankan agar orangtua membuat batasan yang jelas untuk mencegah insiden itu.

"Ini contoh nyata kegagalan orangtua mengajarkan batasan kepada anak. Saya tak tertawa sama sekali dengan video ini," kata warganet.

"Meski orangtua dan anak, harus ada batasan yang jelas untuk aksi dan ucapan. Anak tak boleh melanggarnya," kata netizen lainnya.

Baca juga: Bosan, Pria Ini Masukkan Alat Kelamin ke Gembok yang Tak Ada Kuncinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Alasan Kenapa Pengungsi Rohingya Datang ke Indonesia

Alasan Kenapa Pengungsi Rohingya Datang ke Indonesia

Internasional
Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Internasional
Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Sayap Politik Hamas

Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Sayap Politik Hamas

Internasional
Mengenal Siapa Itu Pengungsi Rohingya dan Kenapa Banyak Menuju Indonesia

Mengenal Siapa Itu Pengungsi Rohingya dan Kenapa Banyak Menuju Indonesia

Internasional
Alasan Kenapa Lebih Banyak Orang Asia-Amerika Bersenjata Api di AS

Alasan Kenapa Lebih Banyak Orang Asia-Amerika Bersenjata Api di AS

Internasional
Mengenal Apa Itu APEC dan Cara Kerjanya

Mengenal Apa Itu APEC dan Cara Kerjanya

Internasional
Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?

Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?

Internasional
Alasan Kenapa Semangka Menjadi Simbol Palestina

Alasan Kenapa Semangka Menjadi Simbol Palestina

Internasional
75 Tahun Berdirinya Negara Israel, Dulu dan Kini

75 Tahun Berdirinya Negara Israel, Dulu dan Kini

Internasional
Sejarah Konflik Palestina dan Israel

Sejarah Konflik Palestina dan Israel

Internasional
Perbedaan Antisemit dan Anti-Zionis

Perbedaan Antisemit dan Anti-Zionis

Internasional
Mengenal Apa Itu Perbatasan Rafah, Jalur Penyelamat Warga Gaza

Mengenal Apa Itu Perbatasan Rafah, Jalur Penyelamat Warga Gaza

Internasional
Mengenal Apa Itu Jalur Gaza

Mengenal Apa Itu Jalur Gaza

Internasional
Sejarah Kenapa Gaza Diperebutkan Israel dan Palestina

Sejarah Kenapa Gaza Diperebutkan Israel dan Palestina

Internasional
Alasan Kenapa di Vietnam Lebih Banyak Pria daripada Wanita

Alasan Kenapa di Vietnam Lebih Banyak Pria daripada Wanita

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com