KOMPAS.com - Energi nuklir adalah bentuk energi yang dilepaskan dari nukleus, yakni inti atom yang terdiri dari proton dan neutron.
Sumber energi ini dapat dihasilkan dengan dua cara.
Bisa dengan fisi, ketika inti atom terpecah menjadi beberapa bagian. Bisa juga dengan fusi ketika inti bergabung bersama.
Dilansir laman International Atomic Energy Agency (IAEA), energi nuklir yang dimanfaatkan di seluruh dunia saat ini untuk menghasilkan listrik adalah melalui fisi nuklir, sedangkan teknologi untuk menghasilkan listrik dari fusi berada pada fase R&D.
Baca juga: Nuklir Akselerasi Pengembangan Obat Baru
Masih dilansir laman IAEA, fisi nuklir adalah reaksi di mana inti atom membelah menjadi dua atau lebih, menjadi inti yang lebih kecil, sambil melepaskan energi.
Misalnya, ketika terkena neutron, inti atom uranium-235 terpecah menjadi inti barium dan inti kripton ditambah dua atau tiga neutron.
Neutron ekstra ini akan mengenai atom uranium-235 lain di sekitarnya, yang juga akan membelah dan menghasilkan neutron tambahan dalam efek penggandaan, sehingga menghasilkan reaksi berantai dalam sepersekian detik.
Setiap kali reaksi terjadi, terjadi pelepasan energi dalam bentuk panas dan radiasi.
Panas dapat diubah menjadi listrik di pembangkit listrik tenaga nuklir, mirip dengan bagaimana panas dari bahan bakar fosil seperti batu bara, gas, dan minyak digunakan untuk menghasilkan listrik.
Baca juga: China Uji Rudal Hipersonik Berkemampuan Nuklir, AS Terkejut
Di dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), reaktor nuklir dan peralatannya mengandung dan mengendalikan reaksi berantai.
Reaksi ini paling sering dipicu oleh uranium-235, untuk menghasilkan panas melalui fisi.
Panas menghangatkan agen pendingin reaktor, biasanya air, untuk menghasilkan uap.
Uap tersebut kemudian disalurkan untuk memutar turbin, mengaktifkan generator listrik, untuk menghasilkan listrik rendah karbon.
Baca juga: Insinyur Angkatan Laut Jual Informasi Rahasia Kapal Selam Nuklir AS
Uranium adalah logam yang dapat ditemukan di bebatuan di seluruh dunia.
Uranium memiliki beberapa isotop alami, yang merupakan bentuk unsur yang berbeda massa dan sifat fisiknya, tetapi punya sifat kimia yang sama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.