Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Xanana Gusmao, Presiden Pertama Timor Leste

Kompas.com - 19/10/2021, 11:43 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Xanana Gusmao, yang punya nama asli Jose Alexandre Gusmao, lahir pada 20 Juni 1946 di Manatulo, Timor Leste.

Dia dikenal sebagai pemimpin kemerdekaan dan politisi Timor Leste yang menjabat sebagai presiden pertama (2002–2007) dan perdana menteri keempat (2007–2015) Timor Leste.

Dilansir Ensyclopedia Britannica, berikut sepak terjang sosok yang saat ini berusia 75 tahun ini hingga menjadi presiden pertama Timor Leste.

Baca juga: Foto Viral Xanana Gusmao Bantu Korban Banjir di Dili, Siapakah Dia?

Masa Muda Xanana Gusmao

Gusmao adalah putra seorang guru. Dia menempuh pendidikan SMA di Dili, Timor Timur, yang pada waktu itu dikuasai Portugis.

Selanjutnya, Gusmao sempat bertugas selama tiga tahun di angkatan bersenjata kolonial. Dia juga sempat bekerja sebagai surveyor dan sebagai guru.

Pada bulan Agustus 1975, setelah percobaan kudeta oleh nasionalis Persatuan Demokratik Timor (UDT) ditumpas kelompok Fretilin, Portugis meninggalkan Timor Timur.

Gusmao, yang juga seorang anggota Fretilin, lantas membantu mengelola wilayah tersebut.

Indonesia kemudian menginvasi Timor Timur pada bulan Desember 1975 dan mencaploknya sebagai sebuah provinsi.

Inilah yang mendasari sebuah perlawanan baru bagi Gusmao.

Baca juga: Foto Viral Xanana Gusmao Turun Langsung Bantu Korban Banjir, Angkat Kardus dan Jalan di Tanah Becek

Perlawanan Xanana Gusmao

Gusmao kemudian berada di garis depan dalam gerakan perlawanan melawan kehadiran Indonesia.

Dia lantas menjadi kepala Falintil atau Angkatan Bersenjata untuk Pembebasan Nasional Timor Timur.

Mereka adalah sebuah kelompok revolusioner yang beroperasi dari persembunyian dan tempat-tempat di pegunungan.

Pada tahun 1992, Gusmao ditangkap pasukan Indonesia, dan pada tahun berikutnya ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Dia dinilai berkomplot melawan pemerintah Indonesia dan memiliki senjata secara ilegal.

Hukuman itu kemudian dipersingkat menjadi 20 tahun. Dan, sebagai bagian dari penyelesaian yang ditengahi PBB, ia dibebaskan menjadi tahanan rumah pada Februari 1999.

Baca juga: Bertemu Mahfud MD, Xanana Gusmao Kembali Bahas Masalah Perbatasan

Masa Transisi Kemerdekaan Timor Leste

Gusmao dikenal mengambil bagian aktif dalam pembicaraan dengan pemerintah Indonesia. Gencatan senjata pun ditetapkan pada 18 Juni 1999.

Pada 30 Agustus, orang Timor Timur berpartisipasi dalam referendum untuk memilih
antara otonomi di Indonesia dan kemerdekaan.

Suara mayoritas rakyat pun memilih kemerdekaan. Akhirnya, Indonesia mulai menarik pasukannya.

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Dewan Keamanan PBB mendirikan pemerintahan transisi, yakni UNTAET.

Sebagai presiden Dewan Nasional Perlawanan Timor, Gusmao segera diangkat menjadi seorang pejabat senior di UNTAET.

Baca juga: Kedekatan Xanana Gusmao dan Habibie, Dianggap Makar hingga Referendum

Xanana Gusmao Menjadi Presiden Timor Leste

Pada bulan April 2002, Timor Timur mengadakan pemilihan presiden. Gusmao pun memenangkannya dengan mudah.

Ia menjabat pada 20 Mei, ketika Timor Timur resmi merdeka.

Sebagai presiden, dia mengawal masuknya negara itu ke dalam PBB pada tahun 2002 dan ke ASEAN pada tahun 2005.

Dia juga bekerja untuk mengembangkan ekonomi Timor Leste, yang sangat bergantung pada industri perminyakan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Britannica
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com