Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Black Friday dan Dampaknya

Kompas.com - 16/10/2021, 18:54 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Hari setelah Thanksgiving, atau biasa disebut Black Friday, telah menjadi salah satu hari belanja tersibuk di AS.

Toko rantai nasional menawarkan penawaran khusus hemat uang, dan terbatas pada berbagai macam barang.

Ini dilakukan dalam upaya memikat pembeli ke toko, sembari menawarkan penawaran serupa secara online.

Tapi, seberapa gawatkah Black Friday ini? Hanya menyimpan potensi keuntungan atau justru malapetaka?

Baca juga: 6 Trik Memikat Pembeli di Momen Black Friday

Istilah Black Friday dalam Bisnis

Dilansir History, diyakini banyak orang bahwa istilah Black Friday berasal dari konsep bahwa bisnis bisa beroperasi dengan kerugian finansial, atau istilahnya, "dalam bahaya".

Hal ini terjadi sampai hari setelah Thanksgiving, ketika penjualan besar-besaran akhirnya memungkinkan mereka menghasilkan keuntungan.

Hal ini yang menempatkan mereka “dalam warna hitam.” 

Ungkapan "Black Friday" juga menandakan dorongan positif dalam penjualan ritel yang sempat tidak tumbuh secara nasional sampai akhir 1980-an.

Baca juga: Black Friday dan Pandemi Virus Corona di Amerika Serikat

Ketika pedagang mulai menyebarkan narasi keuntungan dari "merah" ke "hitam", Black Friday digambarkan sebagai hari dimana toko mulai menghasilkan keuntungan.

Hari belanja terbesar di AS memicu hal ini.

Istilah Black Friday dalam Keamanan AS

Penjelasan yang lebih akurat dari istilah Black
Friday berasal dari awal 1960-an, ketika petugas polisi di Philadelphia mulai menggunakan frasa "Black Friday".

Mereka menggambarkan kekacauan yang terjadi ketika sejumlah besar turis pinggiran kota datang dan memulai belanja liburan.

Para turis menghadiri pertandingan sepak bola tahunan Angkatan Darat Angkatan Laut pada hari Sabtu.

Baca juga: Sejarah Black Friday, Bagaimana Awal Mulanya?

Kerumunan besar membuat pusing polisi, yang bekerja shift lebih lama dari biasanya.

Ini karena mereka menangani kemacetan lalu lintas, kecelakaan, mengutil, dan masalah lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com