Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pencurian Mayat Charlie Chaplin

Kompas.com - 16/10/2021, 16:06 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

.

KOMPAS.com - Ini adalah salah satu kasus perampasan tubuh paling terkenal dalam sejarah.

Dua pria mencuri mayat aktor film terhormat Charles Chaplin dari sebuah pemakaman di desa Corsier-sur-Vevey, Swiss, yang terletak di perbukitan di atas Danau Jenewa, dekat Lausanne.

Hal itu terjadi pada 1 Maret 1978.

Baca juga: Charlie Chaplin Berulang Tahun, Ini 5 Rekomendasi Filmnya

Kronologi Pencuarian Mayat Charlie Chaplin

Charlie Chaplin adalah seorang pembuat film yang disegani. Kariernya membentang di era film bisu Hollywood, dan transisi penting ke film dengan suara di akhir 1920-an.

Chaplin meninggal pada Hari Natal 1977, pada usia 88 tahun. Dua bulan kemudian, tubuhnya dicuri dari pemakaman Swiss.

Hal ini memicu penyelidikan polisi dan perburuan para pelakunya.

Setelah janda Chaplin, Oona, menerima permintaan tebusan sekitar 600.000 dollar AS, polisi mulai memantau teleponnya dan mengawasi 200 kios telepon di wilayah tersebut.

Oona telah menolak untuk membayar uang tebusan, mengatakan bahwa suaminya akan menganggap permintaan itu “konyol.”

Para penelepon kemudian membuat ancaman terhadap dua anak bungsunya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kelahiran Charlie Chaplin, Sang Legenda Pantomim Dunia

Setelah penyelidikan selama lima minggu, polisi menangkap dua montir mobil, Roman Wardas, dari Polandia, dan Gantscho Ganev, dari Bulgaria.

Pada 17 Mei, mereka membawa mereka jenazah Chaplin, yang mereka kubur di ladang jagung, sekitar satu mil dari rumah keluarga Chaplin di Corsier.

Desember itu, Wardas dan Ganev dihukum karena perampokan kuburan dan percobaan pemerasan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Sang Aktor Pantomim Charlie Chaplin Meninggal Dunia

Motif Pencurian Mayat Charlie Chaplin

Pengungsi politik dari Eropa Timur, Wardas dan Ganev, rupanya mencuri tubuh Chaplin dalam upaya untuk menyelesaikan kesulitan keuangan mereka.

Wardas, yang diidentifikasi sebagai dalang dari rencana tersebut, dijatuhi hukuman kerja paksa selama empat setengah tahun.

Saat menceritakannya, dia terinspirasi oleh kejahatan serupa yang pernah dia baca di surat kabar Italia.

Sementara itu, Ganev diberi hukuman percobaan 18 bulan, karena ia diyakini memiliki tanggung jawab terbatas atas kejahatan tersebut.

Baca juga: Wisata ke Museum Preanger, Lihat Kursi Charlie Chaplin dan Surat Amelia Earhart

Keluarga Chaplin lantas menguburkan kembali tubuhnya di kuburan beton untuk mencegah upaya pencurian di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com