Encyclopedia melanjutkan, sebagian besar imigran berasal dari desa-desa dan kota-kota kecil di provinsi Fujian dan Guangdong. Setibanya di Malaya mereka bekerja sebagai buruh kontrak atau kuli.
Baca juga: Kenapa Orang-orang Zaman Dulu Tidak Pernah Senyum Saat Foto?
Pada 2000 diperkirakan ada sekitar 5,4 juta orang keturunan China di Malaysia, yang merupakan 30 persen dari seluruh populasi.
Mereka terdiri dari delapan kelompok dialek yaitu Hokkien, Hakka, Kanton, Teochew, Mandarin, Hainan, Min Bei, dan Foochow.
Seiring berkembangnya zaman, kebanyakan orang China-Malaysia tinggal di daerah perkotaan dan mendominasi kawasan komersial dan bisnis di "Negeri Jiran".
Banyak juga yang tinggal di Kampung Baru, permukiman yang didirikan pemerintah selama pemberontakan komunis pada 1940-an sampai 1950-an, untuk melindungi komunitas China.
Singkat cerita, Malaysia kemudian menjadi negara Asia Tenggara pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan China pada 1974.
Hubungan baik kedua negara pun dimanfaatkan orang China di Malaysia dengan mengembangkan bisnis.
Pada 2011, 24 persen dari 28 juta populasi Malaysia adalah warga keturunan China, dan selalu lebih makmur daripada komunitas etnis lainnya.
Menurut daftar majalah Forbes 2011, rata-rata delapan dari sepuluh orang terkaya Malaysia adalah etnis China.
Kesenjangan kekayaan ini sempat memicu kebencian mendalam di kalangan mayoritas Melayu, hingga akhir terjadi kerusuhan ras mematikan pada 1969.
Baca juga: 6 Alasan Kenapa Thailand Tidak Pernah Dijajah oleh Negara Lain
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.