KOMPAS.com - Zat ini sering disalahpahami sebagai benda padat. Namun, zat itu sebenarnya adalah cairan dengan tingkat kekentalan amat tinggi.
Zat itu dinamakan pitch, dan penelitian tentangnya dimulai pada tahun 1927 sampai berpuluh tahun kemudian.
Menjadikan pitch drop sebagai eksperimen laboratorium terlama di dunia.
Baca juga: Penelitian Iklim Masa Lampau Berkontribusi untuk Memahami Perubahan Iklim Saat Ini
Dilansir berbagai sumber, pada 1928, Profesor Parnell di Universitas Queensland, Brisbane, Australia sengaja menunjukkan sebuah zat pada para mahasiswanya.
Zat yang disebut pitch itu punya dua sisi. Dapat
hancur seperti benda padat. Namun juga dapat meleleh layaknya air.
Beberapa zat yang dikenal sebagai pitch sangat kental dan tampak begitu padat, seperti aspal dan tar rokok.
Baca juga: Penelitian Perancis: Covid-19 Tidak Berasal dari Gua Kelelawar China
Proses pitch drop experiment, yakni menunggu zat pitch meleleh, nyatanya tak semudah yang dikira.
Butuh bertahun-tahun agar zat ini dapat turun dan terlihat meleleh seperti benda cair pada umumnya.
Dalam prosesnya, Profesor Parnell melelehkan beberapa pitch ke sebuah corong kaca dengan lapisan tertutup di luarnya.
Untuk membiarkannya mendingin saja dibutuhkan waktu selama tiga tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.