Dalam wawancara dengan surat kabar Korea Hankook Ilbo, Hwang Dong Hyuk mengatakan bahwa ia hanya membayangkan bagaimana karakter tersebut bereaksi "ketika ditempatkan dalam situasi terburuk".
Baca juga: Netflix Ganti Nomor Ponsel Asli di Squid Game akibat Banyak Prank
Squid Game juga membahas masalah pembelot Korea Utara.
Dalam serial tersebut, kontestan Sae Byok (diperankan oleh model Jung Ho Yeon) bergabung dengan Squid Game dengan harapan memenangkan hadiah uang untuk menyatukan kembali keluarganya, yang terpisah saat melarikan diri dari rezim represif Korea Utara.
Sebelum pandemi Covid-19, lebih dari seribu warga Korea Utara mencari suaka di Korea Selatan setiap tahun.
Meskipun Seoul sudah menyediakan sejumlah skema pemukiman kembali dan beberapa manfaat, para pembelot dapat mengalami penganiayaan, diskriminasi, dan dicurigai oleh rekan-rekan mereka.
Squid Game menunjukkan beberapa aspek tersebut, yang mencakup detil yang akan dilewatkan oleh pemirsa yang bukan penutur bahasa Korea.
Seperti banyak pembelot lainnya dalam kehidupan nyata, Sae Byok menyembunyikan aksen aslinya dan berbicara dalam dialek standar Seoul.
Ia baru kembali ke aksen aslinya dalam sebuah adegan ketika ia berbicara dengan adik laki-lakinya, yang berada di panti asuhan.
Baca juga: Nomor Teleponnya Muncul di Squid Game, Wanita Ini Dibanjiri Ribuan Panggilan Prank
Siapa pun akan dimaafkan bila mengangkat alis ketika diminta untuk membahas kemiskinan di Korea Selatan.
Bagaimanapun, negara Asia itu menempati peringkat ke-23 dalam Indeks Pembangunan Manusia PBB, di atas beberapa negara Eropa, seperti Perancis, Italia, dan Spanyol.
Namun tokoh utama Squid Game, Gi Hun, telah dipecat oleh perusahaan fiktif bernama Dragon Motors, memiliki dua usaha yang gagal, tinggal bersama ibunya yang sakit, dan tidak mampu membelikan putrinya hadiah ulang tahun yang layak.
Karakternya adalah contoh dari sosok "pekerja gagal" yang tidak bisa mengangkat dirinya keluar dari kemiskinan.
Dalam Indeks Gini, yang mengukur distribusi kekayaan di suatu negara, Korea Selatan mendapat hasil yang lebih baik daripada beberapa negara Nordik dan bahkan AS. Jadi mengapa kemiskinan menjadi tema serial ini?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.