Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekejaman Salvator Riina, Mafia Sisilia Berjuluk "Binatang"

Kompas.com - 15/10/2021, 13:28 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber DW

KOMPAS.com - Salvatore "Toto" Riina yang juga punya julukan "binatang", adalah salah satu godfather paling ditakuti dalam sejarah mafia di Sisilia.

Dia telah menjalani 26 tahun hukuman seumur hidup dan diperkirakan telah memerintahkan lebih dari 150 pembunuhan.

Mantan bos mafia yang meninggal pada 2017 karena kanker ginjal dan masalah jantung ini, punya reputasi sebagai pembunuh kelas kakap.

Baca juga: Jepang Hukum Mati Bos Mafia Yakuza meski Minim Bukti Bersalah

Kekejaman Salvator Riina

Dijuluki "The Beast" karena reputasinya sebagai pembunuh, pria kelahiran 1930 ini sempat memerintahkan pembunuhan hakim anti-mafia Giovanni Falconi dan Paolo Borsellino pada tahun 1992.

Tapi sebelumnya, pria ini juga bertanggung jawab atas apa yang disebut "Pemerintahan Teror".

Dilansir DW, dia memimpin teror selama hampir 20 tahun, dimulai pada akhir 1970-an.

Saat itu, dia mengendalikan kelompok kejahatan terorganisir yang kuat di Sisilia, Cosa Nostra.

Baca juga: Bos Mafia Wanita Ternama Italia Tertangkap di Bandara, Kekejamannya Setara Pria

Riina diperkirakan telah memerintahkan lebih dari 150 pembunuhan sampai penangkapannya pada tahun 1993 di sebuah apartemen Palermo.

Ini terjadi enam bulan setelah Borsellino dan pengawalnya polisi dibunuh oleh bom mobil.

Pada tahun 2009, Riina, yang juga dipanggil "U Curtu" (pendek) karena tingginya hanya sekitar 5 kaki, memecahkan kode mafia "omerta" atau sumpah diam, dengan mengakui siapa saja koneksinya.

Dia tertangkap dalam penyadapan dan menyatakan "tidak menyesali apa pun."

Baca juga: Andy Lau Pernah Ditampar Bos Mafia Gara-gara Ini

Akhir Riwayat Salvator Riina

Riina ditahan di penjara Milan sebelum dirawat di rumah sakit.

Pada Juli 2017, pengadilan menolak permintaan keluarga Riina untuk memindahkan terpidana mafia ke tahanan rumah karena kesehatannya yang menurun.

Kementerian Kehakiman Italia lantas mengizinkan istri dan tiga dari empat anaknya untuk mengunjunginya di rumah sakit, hanya untuk mengucapkan selamat tinggal.

Saat itu, putra tertua Riina, Giovanni, juga menjalani hukuman seumur hidup atas empat pembunuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com