KOMPAS.com - Mario Puzo, penulis buku terlaris dunia, The Godfather, lahir pada 15 Oktober 1920.
Orang menganggapnya sebagai sosok yang teramat penting, terutama saat membicarakan fiksi kriminal.
Namamya tenar berkat novel The Godfather, tapi, dilansir Biography, Puzo sebelumnya sempat bertugas di Angkatan Darat Amerika selama Perang Dunia II.
Baca juga: Sinopsis The Godfather, Film Legendaris Tentang Konflik Keluarga Mafia
Cara Puzo menulis amatlah unik. Dia menulis novel pertamanya, The Dark Arena, selama Perang Dunia.
Ajaibnya, buku itu bisa selesai di tengah huru-hara, dan diterbitkan pada tahun 1955.
Roda terus berputar. The Fortunate Pilgrim dan The Runaway Summer of Davie Shaw, jadi karya Puzo berikutnya, hingga akhirnya dia merilis The Godfather.
Inspirasi buku ini jelas datang dari kisah-kisah Sisilia. Berfokus pada lanskap kriminal dan mafia.
Satu hal, yakni kekhasan dan keunikan plot, membuat Puzo bisa masuk dalam jajaran depan penulis Amerika dengan kesuksesan besar.
Dia bahkan jadi pemenang dua kali penghargaan akadem pada tahun 1972 dan 1974.
Yang masih bertahan bukan hanya novelnya, tapi juga film yang diperankan Al Pacino, dari Part I sampai III.
Abadi. Ya, karya Puzo adalah novel kriminal nan abadi.
Baca juga: The Godfather Part III Versi Edit dan Akhir Cerita Baru Siap Dirilis
Enggan melihat ke belakang. Itulah sikap Mario Puzo.
The Godfather memang sukses besar. Tapi dia tetap menulis novel lainnya, yang juga tak kalah laris.
Baca juga: The Godfather Part III Versi Edit dan Akhir Cerita Baru Siap Dirilis
Usia tak jadi penghalang. Buku Fools Die dirilis pada tahun 1978 dan terus menduduki peringkat dalam daftar buku terlaris New York Times selama setidaknya 30 minggu.
Lalu, novel-novelnya yang lain termasuk The Sisilia (1984), The Fourth K (1991), dan The Last Don (1996), juga tak kalah laku.
Tak hanya itu, dia juga menulis draf pertama naskah untuk film Earthquake pada tahun 1974.
Agaknya itu belum membuat Puzo puas. Dia juga merupakan salah satu penulis dari Richard Donner's Superman: The Movie.
Hasilnya, Mario Puzo tak hanya dikenal sebagai penulis buku kriminal konsisten yang produktivitasnya tetap terjaga, tapi juga sosok dengan spirit berkarya yang menolak tua.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.