Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pembersihan Besar di Era Diktator Soviet Joseph Stalin

Kompas.com - 13/10/2021, 17:53 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Pembersihan Besar, yang juga dikenal sebagai “Teror Besar,” adalah kampanye politik brutal yang dipimpin diktator Uni Soviet Joseph Stalin.

Tujuanya satu: Melenyapkan anggota Partai Komunis yang berbeda pendapat dan siapa pun yang dianggapnya sebagai ancaman.

Apa yang melatarbelakangi peristiwa ini?

Baca juga: Baru Dibuka Sehari, Toko Shawarma dengan Nama Stalin Langsung Ditutup

Latar Belakang Pembersihan Besar

Sebagian besar ahli percaya setidaknya 750.000 orang dieksekusi selama Pembersihan Besar, yang terjadi antara sekitar tahun 1936 dan 1938.

Lebih dari satu juta orang lainnya dikirim ke kamp kerja paksa, yang dikenal sebagai Gulags.

Operasi kejam dan berdarah ini menyebabkan teror yang merajalela di seluruh Uni Soviet dan berdampak pada negara itu selama bertahun-tahun.

Hal ini terjadi setelah pemimpin Uni Soviet Vladimir Lenin, kepala partai Bolshevik, meninggal pada tahun 1924.

Stalin pun harus berjuang untuk suksesi politik, tetapi akhirnya menjadikan dirinya sebagai diktator pada tahun 1929.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Joseph Stalin dan Sejarah Kelam Rusia di Genggaman Pemimpin Otoriter

Setelah Stalin naik ke tampuk kekuasaan, beberapa anggota mantan partai Bolshevik mulai mempertanyakan otoritasnya.

Pada pertengahan 1930-an, Stalin percaya siapa pun yang memiliki hubungan dengan Bolshevik atau pemerintahan Lenin adalah ancaman bagi kepemimpinannya dan harus pergi.

Motif Pembersihan Besar masih diperdebatkan di antara para sejarawan.

Beberapa mengklaim tindakan Stalin didorong oleh keinginannya untuk mempertahankan otoritas sebagai diktator.

Yang lain melihatnya sebagai caranya untuk melestarikan, meningkatkan, dan menyatukan Partai Komunis Soviet.

Bangkitnya kekuatan Nazi di Jerman dan militeris di Jepang juga menimbulkan bahaya besar bagi Uni Soviet.

Banyak ahli percaya bahwa ancaman ini semakin mendorong Stalin untuk melakukan pembersihan dalam upaya menyatukan dan memperkuat negaranya.

Baca juga: Covid-19, Inggris Siapkan Skenario Stalin jika PM Boris Johnson Meninggal

Perisitiwa Pembersihan Besar

Peristiwa pertama Pembersihan Besar terjadi pada tahun 1934 dengan pembunuhan Sergei Kirov, seorang pemimpin Bolshevik terkemuka.

Kirov dibunuh di markas besar Partai Komunis oleh seorang pria bernama Leonid Nikolayev.

Meskipun perannya diperdebatkan, banyak yang berspekulasi bahwa Stalin sendiri yang memerintahkan pembunuhan Kirov.

Setelah kematian Kirov, Stalin melancarkan pembersihannya, mengklaim bahwa dia telah menemukan konspirasi berbahaya dari Komunis anti-Stalinis.

Sang diktator mulai membunuh atau memenjarakan setiap orang yang dicurigai sebagai pembangkang partai, yang pada akhirnya melenyapkan semua Bolshevik asli yang berpartisipasi dalam Revolusi Rusia tahun 1917.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Jasad Stalin Dipindahkan dari Makam Lenin

Di antara mereka yang dibersihkan adalah anggota Partai Komunis yang menentang, pejabat pemerintah, perwira militer, dan kaki tangan lainnya.

Kematian Kirov menyebabkan tiga pengadilan dipublikasikan secara luas yang berhasil menghapus banyak saingan politik dan kritikus Stalin.

Beberapa mantan komunis tingkat tinggi, termasuk Lev Kamenev, Grigorii Zinoviev, Nikolai Bukharin dan Aleksei Rykov dituduh melakukan pengkhianatan.

Pengadilan, yang kemudian dikenal sebagai Pengadilan Moskow, jelas merupakan peristiwa yang dipentaskan.

Terdakwa mengaku sebagai pengkhianat dan mata-mata.

Belakangan, para sejarawan mengetahui bahwa para terdakwa menyetujui pengakuan paksa ini hanya setelah diinterogasi, diancam, dan disiksa.

Baca juga: Patung Stalin Ditemukan di Kolam, Warga Kota Kecil di Rusia Terbelah

Sementara itu, polisi rahasia Soviet, yang dikenal sebagai NKVD, mengadakan komite beranggotakan tiga orang di lapangan untuk memutuskan apakah pembunuhan terhadap anti-Soviet lainnya dapat dibenarkan.

Terdakwa diadili, dinyatakan bersalah di tempat dan dieksekusi.

Korban Pembersihan Besar

Pembunuhan dan pemenjaraan dimulai dengan anggota partai Bolshevik, pejabat politik dan anggota militer.

Kemudian diperluas dan mencakup petani, etnis minoritas, seniman, ilmuwan, intelektual, penulis, orang asing dan warga negara biasa.

Pada dasarnya, tidak ada yang selamat dari bahaya.

Yakin bahwa mereka sedang merencanakan kudeta, Stalin mengeksekusi 30.000 anggota Tentara Merah. Para ahli memperkirakan bahwa 81 dari 103 jenderal dan laksamana dieksekusi.

Stalin juga menandatangani dekrit yang membuat keluarga bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan oleh suami atau ayah.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Joseph Stalin Meninggal Dunia

Ini berarti bahwa anak-anak berusia 12 tahun dapat dieksekusi.

Secara keseluruhan, sekitar sepertiga dari 3 juta anggota Partai Komunis dibersihkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com