Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kehidupan Daniel Dancer, Pria Paling Kikir di Dunia

Kompas.com - 12/10/2021, 19:54 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

 

KOMPAS.com - Dia dikenal sebagai pria yang tak mau beramal dan sangat egois.

Hidupnya yang pelit telah berkembang menjadi legenda sejak kematiannya.

Pria ini adalah Daniel Dancer, yang sering disebut sebagai pria paling kikir di dunia.

Baca juga: Cara Unik Viet Cong Jebak Pasukan AS, Pakai Bambu sampai Ular

Siapa Daniel Dancer?

Dilansir laman Harrow Online, Dancer disebut sebagai sosok yang sangat kikir. Dia sangat enggan membelanjakan uangnya, dan memilih menghemat uang sebanyak mungkin.

Lahir di Pinner, Harrow pada tahun 1716, Dancer adalah anak tertua dari tiga bersaudara dan satu saudara perempuan.

Dia adalah pewaris perkebunan besar tempat ayahnya bekerja.

Saat itu, daerah Harrow sangat menguntungkan untuk pertanian. Di sinilah kekayaan Dancer berasal.

Dia lantas terobsesi untuk menimbun kekayaannya.

Baca juga: Sejumlah Fakta Unik Salvador Dali, Inspirasi Topeng Money Heist

Seberapa Pelit Daniel Dancer?

Kebiasaan hemat penari dimulai dengan kematian ayahnya pada tahun 1736, di mana delapan puluh hektar padang rumput resmi dimilikinya.

Setiap hari Sabtu, Dancer akan membuat makanan dari tulang-tulang tua yang dimasak, seringkali dicuri dari anjing-anjing yang berkeliaran di tanahnya.

Dia lantas memasak pangsit rebus, yang dimakannya satu-persatu setiap hari selama sisa minggu.

Kadang-kadang daging juga ada dalam makanannya, meskipun jarang karena biayanya mahal.

Tetapi pada satu kesempatan tertentu, Dancer akan menggunakan domba-domba bangkai seperti yang ia temukan sebagai makanan.

Baca juga: 5 Fakta Unik Anjing Bulldog, dari Sejarah Kelam sampai Sulit Beranak

Dancer juga jarang mencuci muka dan tangannya. Dia tidak pernah memakai sabun karena biayanya.

Ketika dia sesekali mencuci, dia melakukannya di kolam tetangga, dan, di musim panas, dia akan mengeringkan dirinya dengan pasir dan sinar matahari alami untuk menghindari keharusan membeli handuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com