Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperingati Tiap 12 Oktober, Ini Fakta Hari Radang Sendi Sedunia

Kompas.com - 12/10/2021, 10:54 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Setiap tanggal 12 Oktober, Hari Arthritis atau Radang Sendi Sedunia diperingati.

Meski memperingati radang sendi, hari dirayakan dengan semangat khusus--bukan tentang mengeluh pegal-pegal.

Dilansir laman National World Day, Hari Arthritis ditujukan untuk semakin menyebarkan kesadaran tentang salah satu penyakit paling umum di dunia, yakni radang sendi.

Peringatan menyoroti perlunya diagnosis dan pengobatan dini radang sendi.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Nyeri Radang Sendi Secara Alami

Penyakit Radang Sendi

Data WHO menyebut, lebih dari 50 juta orang dewasa dan 300.000 anak-anak di AS dilaporkan menderita radang sendi tiap tahunnya

Pada tahun 2040, diperkirakan 78 juta orang di AS akan menderita radang sendi.

Sekitar 120 juta orang di Uni Eropa hidup dengan arthritis. Sebanyak 350 juta orang di seluruh dunia juga mengidap penyakit ini.

Arthritis dan kondisi terkait menyebabkan lebih dari 156 miliar dollar AS hilang untuk biaya pengobatan setiap tahun. Penyakit ini juga mengakibatkan satu juta rawat inap per tahun.

Arthritis umumnya dikenal sebagai peradangan sendi. Ada lebih dari 100 jenis radang sendi.

Dua jenis yang paling umum termasuk osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Peradangan pada Kasus Radang Sendi (Arthritis)

Menyembuhkan Radang Sendi

Meskipun tidak ada obat untuk penyakit ini, perawatan tetap tersedia. Dokter meresepkan obat penghilang rasa sakit, obat antiinflamasi, dan suntikan yang disebut kortikosteroid untuk mengobati radang sendi.

Terapi fisik dan perawatan chiropraktik juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan.

Bagi sebagian orang, pembedahan, seperti penggantian sendi atau fusi sendi, adalah satu-satunya pilihan.

Banyak orang dengan arthritis juga memiliki kondisi lain. Kondisi ini termasuk penyakit jantung dan diabetes.

Beberapa orang lebih rentan terhadap orang lain daripada menderita radang sendi. Faktor risiko umum, termasuk riwayat keluarga, usia, kelebihan berat badan, dan cedera sendi sebelumnya, juga turut mempengaruhi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com