Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2021, 18:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Renaisans adalah era kelahiran kembali ilmu pengetahuan, sastra, dan seni, setelah periode panjang kemunduran dan stagnasi budaya pada Abad Pertengahan.

Renaisans dimulai di Italia sekitar 1350, kemudian menyebar ke seluruh Eropa setelah 1450 dan berlangsung sampai sekitar 1620.

Periode ini juga dilihat sebagai masa peralihan, yang menjembatani kesenjangan antara Abad Pertengahan dan peradaban modern.

Beberapa pemikir, penulis, negarawan, ilmuwan, dan seniman terhebat dalam sejarah manusia, bermunculan dan berkembang pesat selama era ini.

Di saat yang sama, eksplorasi global membuka wilayah dan budaya baru bagi perdagangan Eropa.

Baca juga: Sejarah Singkat Renaisans: Era Kelahiran Kembali Sains dan Budaya Dunia

Apa itu Renaisans?

Banyak sejarawan, termasuk sejarawan dan penulis yang berbasis di Inggris Robert Wilde, lebih suka menganggap Renaisans sebagai gerakan intelektual dan budaya daripada periode sejarah.

Dalam masa itu pemikiran kuno klasik kembali mendapat perhatian sehingga muncul istilah Renaisans. Itu berasal dari kata dalam bahasa Italia “rinascita”, yang artinya kelahiran kembali atau kebangkitan.

Awalnya, istilah Renaisans tidak umum digunakan untuk merujuk pada periode tersebut sampai abad ke-19.

Sejarawan Swiss Jacob Burckhardt mempopulerkan penyebutan periode Renaisans dalam karya klasiknya, "The Civilization of Renaissance Italy."

Karpet Dinding di Galeri  Renaisans Psyche di Istana couen, couen, Val-d'Oise, Wilayah le-de-France, PerancisZAIRON via COMMONS Karpet Dinding di Galeri Renaisans Psyche di Istana couen, couen, Val-d'Oise, Wilayah le-de-France, Perancis

Baca juga: Karakteristik Sains dan Budaya Era Renaisans

Faktor pendorong munculnya Renaisans

Para pemikir masa Renaisans menganggap Abad Pertengahan sebagai periode kemunduran budaya.

Selama Abad Pertengahan, periode yang terjadi antara jatuhnya Roma kuno pada 476 M dan awal abad ke-14, orang Eropa membuat sedikit kemajuan dalam sains dan seni.

Juga dikenal sebagai "Abad Kegelapan," kehidupan pada masa itu digambarkan sebagai masa peperangan, kebodohan, kelaparan, dan pandemi seperti Black Death.

Dalam periode itu juga, sebagian besar pemikiran filsafat klasik banyak diabaikan atau dilupakan.

Gerakan revitalisasi budaya pun muncul, dengan penekanan kembali pada literatur dan filosofi klasik.

Para pemikir di masa Renaisans mengagumi sastra, pembelajaran, dan politik dari Yunani kuno dan Roma, yang dilihat sebagai zaman dengan pencapaian tinggi.

Baca juga: 8 Karya Seni Renaisans Paling Terkenal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com