Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Sejarah Emotikon dan Siapa Penemunya?

Kompas.com - 11/10/2021, 04:56 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Thoughtco

KOMPAS.com - Tahukah kamu bagaimana sejarah emotikon dan apa yang membuatnya populer? Berikut rangkumannya yang dilansir dari ThoughtCo:

Emotikon adalah ikon digital yang menyampaikan ekspresi manusia. Sekarang, emotikon ada di menu ekspresi visual atau bisa dibuat dengan menggunakan urutan simbol keyboard.

Emotikon mewakili bagaimana perasaan seorang penulis atau pengirim pesan dan membantu memberikan konteks yang lebih baik tentang maksud dari tulisan seseorang.

Misalnya, jika sesuatu yang kamu tulis dimaksudkan sebagai lelucon dan ingin memperjelasnya, maka kamu dapat menambahkan emotikon wajah tertawa ke teks.

Contoh lain adalah menggunakan emotikon wajah berciuman untuk mengungkapkan fakta bahwa Anda menyukai seseorang tanpa harus menulis, "Aku menyukaimu".

Emotikon klasik yang paling sering dilihat orang adalah wajah kecil tersenyum bahagia, emotikon itu bisa disisipkan atau dibuat dengan keyboard dengan ":-)".

Baca juga: Sejarah Jurnalisme

Siapa penemu emotikon tersenyum?

Profesor Scott Fahlman adalah seorang ilmuwan komputer di Universitas Carnegie Mellon, Pennsylvania yang menggunakan emotikon digital pertama pada pagi hari tanggal 19 September 1982.

Emotikon yang ia gunakan adalah berbentuk wajah tersenyum menggunakan keyboard ":-)".

Fahlman mengunggah di papan buletin komputer Carnegie Mellon dan menambahkan catatan yang menyarankan murid lainnya untuk menggunakan emotikon tersebut sebagai lelucon.

Di bawah ini salinan pesan asli yang diunggah Fahlman di papan buletin Carnegie Mellon:

19-Sep-82 11:44 Scott E Fahlman :-)
Dari: Scott E Fahlman Fahlman
Saya mengusulkan agar urutan karakter berikut untuk penanda lelucon :-)
Bacalah secara miring. Sebenarnya, mungkin lebih sederhana untuk menandai hal-hal yang BUKAN lelucon, mengingat tren saat ini. Untuk ini, gunakan :-(

Di situs webnya, Scott Fahlman menjelaskan motivasinya untuk membuat emotikon pertama kali:

"Masalah ini menyebabkan beberapa dari kami menyarankan (hanya setengah serius) bahwa mungkin ada baiknya untuk secara eksplisit menandai pesan yang tidak dianggap serius," katanya.

"Lagi pula, saat menggunakan komunikasi online berbasis teks, kita kekurangan bahasa tubuh atau isyarat nada suara yang menyampaikan informasi ini, saat kita berbicara secara langsung atau melalui telepon."

"Berbagai 'penanda lelucon' diusulkan, dan di tengah-tengah diskusi itu terpikir oleh saya bahwa urutan karakter :-) akan menjadi solusi yang elegan, yang dapat ditangani oleh terminal komputer berbasis ASCII saat itu. Jadi saya menyarankan itu."

"Dalam pesan yang sama, saya juga menyarankan penggunaan :-( untuk menunjukkan bahwa sebuah pesan dimaksudkan untuk dianggap serius, meskipun simbol itu dengan cepat berkembang menjadi penanda ketidaksenangan, frustrasi, atau kemarahan," demikian terangnya.

Baca juga: Sejarah Penghargaan Nobel

Jenis-jenis emotikon

Ada beberapa emotikon umum dan simbol keyboard untuk membuatnya, yaitu sebagai berikut:

:) adalah senyuman
;) adalah mengedipkan mata
:P menggoda atau menjulurkan lidah
:O terkejut atau terkesiap
:( tidak senang
:'( sedih banget atau menangis
:D tersenyum lebar
:| adalah ekspresi datar karena tidak merasakan apa-apa
:X untuk bibirku tersegel
O:) adalah untuk wajah bahagia dengan halo, artinya saya ekstra baik dan bahagia

Baca juga: Revolusi Industri: Sejarah, Faktor, dan Perkembangannya

Apa beda emotikon dengan emoji?

Emoticon dan Emoji hampir sama. Emoji adalah kata dalam bahasa Jepang yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai "e" untuk "gambar" dan "moji" untuk "karakter."

Emoji pertama kali digunakan sebagai seperangkat emotikon yang diprogram ke dalam ponsel.

Mereka disediakan oleh perusahaan seluler Jepang sebagai bonus untuk pelanggan mereka.

Sehingga, orang-orang tidak perlu menggunakan beberapa simbol dari keyboard untuk membuat emoji, karena seperangkat emoji standar disediakan sebagai pilihan menu di seluler.

Menurut blog Lure of Language, emoji pertama kali ditemukan oleh Shigetaka Kurita pada akhir tahun 1990-an sebagai proyek untuk Docomo, operator telepon seluler utama di Jepang.

Kurita menciptakan satu set lengkap 176 karakter yang berbeda dari emotikon tradisional yang menggunakan karakter keyboard standar (seperti senyum Scott Fahlman), setiap emoji dirancang pada 12x12 pixel grid.

Pada 2010, emoji dikodekan dalam Standar Unicode yang memungkinkan untuk digunakan secara luas dalam perangkat lunak komputer baru dan teknologi digital di luar Jepang.

Simbol ikonik senyum :-) tersebut telah mengalami kebangkitan revolusioner berkat perangkat yang terhubung ke web seperti smartphone, laptop, dan komputer tablet.

Baca juga: 4 Liputan Jurnalisme Paling Berpengaruh dalam Sejarah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Thoughtco
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com