Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2021, 21:23 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Penghargaan Nobel sering disebut apresiasi terbesar pada suatu sosok atas kiprahnya di bidang kemanusiaan.

Prestise yang tinggi, ditambah rasa bangga yang besar, sudah pasti dirasakan sang penerima Nobel.

Tapi, sosok-sosok berikut ini, rupanya berbeda. Mereka menolak Penghargaan Nobel, dengan berbagai alasan.

Siapa saja mereka dan apa alasannya menolak Nobel? Dilansir berbagai sumber, inilah daftar lengkapnya.

Baca juga: 5 Pemenang Nobel Perdamaian dari Asia Tenggara

Jean-Paul Sartre

Jean-Paul Sartre dianugerahi Hadiah Nobel Sastra 1964.

Karyanya disebut kaya gagasan, penuh semangat kebebasan, dan pencarian kebenaran.

Namun, Sarte menolak anugerah Nobel demi mempertahankan sikapnya yang menolak semua penghargaan resmi.

Menurut dia, penghargaan tersebut hanya akan membebani karya dan pembacanya.

Ia juga mengaku tidak sejalan dengan penyelenggara anugerah Nobel yang dianggap tidak adil kepada para penulis dari blok timur yang beraliran komunis.

Baca juga: Daftar Lengkap Pemenang Penghargaan Nobel 2021

Le Duc Tho

Le Duc Tho adalah pemimpin Vietnam yang meraih Hadiah Nobel Perdamaian 1973.

Dia diberi Nobel atas keputusannya bersama AS, menandatangani perjanjian damai yang berhasil mengakhiri perang Vietnam.

Namun, dia menolak penghargaan dan tidak datang ke upacara penerimaan karena menganggap tidak dalam posisi untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian.

Pertimbangan utamanya adalah situasi di Vietnam yang dianggap belum kondusif.

Baca juga: Kontroversi Penghargaan Nobel

Richard Kuhn

Ahli biokimia ini menolak Hadiah Nobel dalam Kimia 1938 atas penelitiannya soal karotenoid dan vitamin.

Meski demikian, penghargaan itu baru diberikan kepadanya tahun 1939 karena keputusan Yayasan Nobel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Internasional
Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Sayap Politik Hamas

Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Sayap Politik Hamas

Internasional
Mengenal Siapa Itu Pengungsi Rohingya dan Kenapa Banyak Menuju Indonesia

Mengenal Siapa Itu Pengungsi Rohingya dan Kenapa Banyak Menuju Indonesia

Internasional
Alasan Kenapa Lebih Banyak Orang Asia-Amerika Bersenjata Api di AS

Alasan Kenapa Lebih Banyak Orang Asia-Amerika Bersenjata Api di AS

Internasional
Mengenal Apa Itu APEC dan Cara Kerjanya

Mengenal Apa Itu APEC dan Cara Kerjanya

Internasional
Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?

Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?

Internasional
Alasan Kenapa Semangka Menjadi Simbol Palestina

Alasan Kenapa Semangka Menjadi Simbol Palestina

Internasional
75 Tahun Berdirinya Negara Israel, Dulu dan Kini

75 Tahun Berdirinya Negara Israel, Dulu dan Kini

Internasional
Sejarah Konflik Palestina dan Israel

Sejarah Konflik Palestina dan Israel

Internasional
Perbedaan Antisemit dan Anti-Zionis

Perbedaan Antisemit dan Anti-Zionis

Internasional
Mengenal Apa Itu Perbatasan Rafah, Jalur Penyelamat Warga Gaza

Mengenal Apa Itu Perbatasan Rafah, Jalur Penyelamat Warga Gaza

Internasional
Mengenal Apa Itu Jalur Gaza

Mengenal Apa Itu Jalur Gaza

Internasional
Sejarah Kenapa Gaza Diperebutkan Israel dan Palestina

Sejarah Kenapa Gaza Diperebutkan Israel dan Palestina

Internasional
Alasan Kenapa di Vietnam Lebih Banyak Pria daripada Wanita

Alasan Kenapa di Vietnam Lebih Banyak Pria daripada Wanita

Internasional
Sejarah Barbie, Boneka Plastik Paling Terkenal di Dunia

Sejarah Barbie, Boneka Plastik Paling Terkenal di Dunia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com