Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ucapan Pertama Reynhard Sinaga Setelah Ditangkap: Saya Orang yang Mengerikan

Kompas.com - 08/10/2021, 16:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

MANCHESTER, KOMPAS.com - "Saya orang yang mengerikan", adalah kalimat pertama yang diucapkan oleh Reynhard Sinaga saat ia pertama kali ditahan atas kasus perkosaan.

Matt Gregory adalah detektif polisi yang pertama kali tiba di lokasi kejadian — di mana Reynhard ditemukan babak belur nyaris pingsan di apartemennya, di Manchester, Juni 2017.

Gregory pula yang akhirnya berhasil memaksa Reynhard menyerahkan kode untuk membuka ponselnya, yang berisi video seorang pria dengan celana melorot hingga ke pergelangan kaki dan tampak sedang diperkosa — oleh Reynhard, pria yang persis ada di depannya.

Baca juga: Foto Babak Belur Reynhard Sinaga, Pelaku Pemerkosaan Terbesar Inggris, Dirilis ke Publik

Ini adalah salah satu adegan dalam film dokumenter BBC, Catching A Predator, yang menggambarkan upaya tim dari Kepolisian Manchester Raya untuk meringkus Reynhard.

Penyelidikan ini dipimpin oleh tiga detektif polisi, yang pada awalnya tak menyangka bahwa kasus yang melibatkan Reynhard berjumlah sebanyak ini.

Dorothy Orr, salah satu detektif yang berbicara dalam dokumenter ini mengisahkan bagaimana Reynhard mengelak semua tuduhan saat wawancara pertama, meskipun bukti video menyatakan sebaliknya.

"Dia berbaring di sana dan menangis, dari awal sampai akhir [wawancara]. Saya merasa dia menangis bukan karena apa yang menanti dia di masa depan, tapi hanya sekadar taktik untuk menipu, bahwa dia sebenarnya korban yang tidak dipercayai orang," kata Orr.

"Jika Anda belum pernah bertemu Reynhard Sinaga, Anda tidak akan menyadari bagaimana dia bisa memanipulasi Anda."

Kimberly Hames-Evans, detektif lain, mengatakan temuan tiga TB data — setara dengan data 750.000 foto dan 750 DVD — "sangat mengerikan".

Baca juga: Kasus Reynhard Sinaga, Pemerkosa Berantai Terbesar dalam Sejarah Inggris

"Ada video demi video pria-pria muda menerima kekerasan seksual dan diperkosa," kata dia.
catching a predator bbc

Hames-Evans juga lah yang kemudian harus melakukan perjalanan "ke segala penjuru negeri, bahkan sampai ke luar negeri" untuk menemukan korban Reynhard dan memberitahu apa yang terjadi kepada mereka, meski ia tahu informasi ini bisa menghancurkan hidup mereka.

"Mereka terdiam dan Anda [bisa] melihat wajah mereka berubah, [mereka langsung] pucat. Ini reaksi yang sangat wajar. Seakan-akan mereka berkata 'ya Tuhan' di wajah mereka," ujarnya.

"Dan saya tahu, dengan memberikan informasi ini berarti saya telah menghancurkan hidup orang tersebut, dan saya bisa melihatnya."

Di Inggris, semua korban serangan atau kejahatan seksual memiliki hak anonimitas seumur hidup.

Namun Daniel, salah satu korban Reynhard yang muncul dalam dokumenter ini, memilih untuk berbicara di depan kamera untuk pertama kalinya.

Baca juga: Korban Reynhard Sinaga Ceritakan Momen Saat Dirinya Diperkosa: Saya Tampak (seperti) Sudah Meninggal

Perkosaan berantai yang dilakukan Reynhard Sinaga terungkap pada Juni 2017 saat korban yang tengah diperkosa terjaga dan langsung memukulnya.Instagram via BBC Indonesia Perkosaan berantai yang dilakukan Reynhard Sinaga terungkap pada Juni 2017 saat korban yang tengah diperkosa terjaga dan langsung memukulnya.

Daniel juga menjawab satu pertanyaan kunci dalam dokumenter ini: Apakah dia berharap polisi tidak pernah datang mengetuk pintunya hari itu?

"Tidak. Apa yang tidak saya ketahui lebih sulit daripada akhirnya mengetahuinya."

Korban Reynhard Sinaga angkat bicara untuk pertama kalinya

Tahun lalu, Reynhard divonis hukuman penjara seumur hidup setelah dinyatakan bersalah membius dan memperkosa 48 pria di apartemennya di Manchester.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com