Inggris merupakan negara kekuatan nuklir sekunder pertama. Negara-negara nuklir sekunder juga tidak melakukan uji coba nuklir sebanyak Washington dan Moskwa.
Antara 1952 hingga 1991, Inggris melakukan 45 uji coba senjata nuklir.
Baca juga: Soal Usulan Presiden Trump, Bisakah Bom Nuklir Hancurkan Badai?
Awalnya, London menguji perangkat nuklirnya sendiri. Tetapi, mulai 1961, uji coba nuklirnya dilakukan bersama dengan AS.
Washington awalnya menolak untuk bekerja sama dengan Inggris sampai London menunjukkan kemampuannya.
London mulai menguji bom termonuklir pada 1957. Namun, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Uji coba bom hidrogen pertama Inggris yang berhasil terjadi pada November 1957.
Sementara itu, bom termonuklir terbesar di Inggris dilakukan dalam operasi Grapple Y pada November 1958 yang menghasilkan ledakan 3 megaton.
Baca juga: Trump Bantah Ingin Jatuhkan Bom Nuklir untuk Hentikan Angin Topan
Perancis adalah negara keempat yang menguji senjata nuklir. Negara tersebut melakukan uji coba bom nuklir pertamanya pada 13 Februari 1960.
Kekuatan nuklir Perancis miri-mirip dengan Inggris yakni sebagai negara dengan kekuatan kekuatan nuklir sekunder.
Namun, tak seperti Inggris, Perancis tidak menjalin hubungan yang dekat dengan AS di bidang nuklir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.