Rangkaian uji coba Operasi Castle terdiri atas 6 uji coba yaitu Bravo, Union, Yankee II, Nectar, Romeo, dan Koon.
Uji coba terbesar senjata nuklir AS dilakukan pada 1 Maret 1954 yakni uji coba Bravo di bawah Operasi Castle.
Uji coba Bravo adalah salah satu percobaan nuklir terkuat dalam sejarah karena menghasilkan 15 megaton ledakan nuklir.
Kekuatan tersebut jauh melampaui perkiraan para ilmuwan yaitu antara 4 megaton hingga 8 megaton ledakan nuklir. Uji coba terakhir, Koon, dilaksanakan pada 7 April 1954.
Baca juga: Biografi Andrei Sakharov, Pembuat Bom Nuklir yang Beralih Jadi Aktivis HAM
Uni Soviet bukanlah negara pertama yang melakukan uji coba senjata nuklir pertama. Uni Soviet juga tidak menggelar uji coba nuklir lebih banyak daripada AS.
Negara tersebut menggelar 715 uji coba nuklir, selisih cukup banyak dibandingkan dengan 1.030 tes yang dilakukan AS.
Namun, sejauh ini, bom nuklir yang diketahui menghasilkan ledakan nuklir terbesar dunia berdasarkan hasil tes adalah Tsar Bomba buatan Uni Soviet.
Uji coba tersebut dilakukan pada 30 Oktober 1961 di Laut Barent. Kala itu, pesawat pengebom Tu-95 yang dimodifikasi lepas landas dengan membawa sebuah bom nuklir.
Baca juga: Dampak Unsur Radioaktif: Bom Nuklir, Bahan Bakar dan Alat Medis
Panjang bom nuklir itu 26 kaki dengan lebar tujuh kaki dan berat 27 ton sebelum meledak pada ketinggian 13.000 kaki di atas tanah.
Dalam rekaman uji coba Tsar Bomba, bola api sempat terbentuk selama sekitar 40 detik sebelum kemudian berubah menjadi awan berbentuk jamur.
Awan jamur sempat naik hingga ketinggian 213.000 kaki, atau enam kali lebih tinggi dari pesawat komersial.
Ledakan yang dihasilkan Tsar Bomba sekitar 50 megaton atau setara 10 kali lebih kuat daripada semua amunisi yang dikeluarkan selama Perang Dunia II.
Baca juga: Ledakan di Lebanon, Seberapa Besar Energinya Dibandingkan Bom Nuklir?
Inggris adalah negara ketiga yang bergabung dengan "klub nuklir". Negara tersebut menguji coba bom nuklir pertamanya pada 3 Oktober 1952.