Warga di sekitar Monas menjadi yang paling terdampak. Di pusat ledakan, tekanan gelombang udaranya bisa mencapai 20 psi yang mencakup area seluas 0,36 kilometer persegi.
Radius radiasi termalnya mencakup Gondangdia, Kampung Bali, Pasar Baru, Petojo Utara, dan Senen.
Radius ledakan moderat juga terasa sampai Mangga Dua Selatan, Tanjung Duren Selatan, Karet, dan Cempaka Baru.
Di daerah radius ledakan moderat mencakup area seluas 8,78 kilometer persegi, dampak dari ledakan bom.
Baca juga: IAEA: Buat 1 Bom Nuklir Saja, Iran Tak Punya Cukup Uranium
Bom atom berkekuatan 15 kiloton saja sudah menimbulkan efek destruktif yang luar biasa, apalagi jika dijatuhkan bom nuklir dengan kekuatan yang sangat besar.
Sejauh ini, bom nuklir yang diketahui menghasilkan ledakan nuklir terbesar dunia berdasarkan hasil tes adalah Tsar Bomba buatan Uni Soviet.
Rusia merilis uji coba bom nuklir berkekuatan 50 megaton yang dilakukan Uni Soviet tersebut di Laut Barent pada 1961.
Dalam rekaman uji coba Tsar Bomba, bola api sempat terbentuk selama sekitar 40 detik sebelum kemudian berubah menjadi awan berbentuk jamur.
Awan jamur sempat naik hingga ketinggian 213.000 kaki, atau enam kali lebih tinggi dari pesawat komersial.
Baca juga: Rusia Rilis Uji Coba Tsar Bomba, Hasilkan Ledakan Nuklir Terbesar Dunia
Rekaman uji coba, yang disimpan oleh Rusia selama hampir 60 tahun, dirilis oleh badan nuklir Rosatom dalam peringatan 75 tahun berdirinya organisasi tersebut.
Tsar Bomba, secara resmi bernama RDS-220, merupakan bom nuklir terbesar yang pernah dibuat, dan dikembangkan pada era Perang Dingin.
Selain menguji coba Tsar Bomba yang memiliki daya ledak sebesar 50 megaton, Uni Soviet sebenarnya berencana mengembangkan Tsar Bomba berdaya ledak 100 megaton.
Namun, rencana tersebut dibatalkan karena bakal berdampak luas terhadap atmosfer.
Baca juga: Ledakan di Lebanon, Seberapa Besar Energinya Dibandingkan Bom Nuklir?
Setelah mencoba “menjatuhkan” bom atom “Little Boy”, Kompas.com mencoba Tsar Bomba yang memiliki daya ledak sebesar 50 megaton di atas kawasan Monas melalui Nukemap.