KOMPAS.com - Renaissance dikenal sebagai ledakan budaya, politik, ilmiah, dan intelektual di Eropa.
Era ini terjadi antara abad ke-14 dan ke-17.
Ini mungkin merupakan periode yang paling penting dalam perkembangan manusia sejak jatuhnya Roma Kuno.
Baca juga: Dampak Renaissance: Majukan Seni, Pendidikan, dan Politik
Dilansir Telegraph, awalnya gerakan ini berkembang di Florence pada abad ke-14.
Gelombang Renaissance lantas menyebar ke seluruh Eropa.
Ide-idenya berubah dan berkembang, menyesuaikan pemikiran dan kondisi budaya lokal.
Tapi, Renaissance tetap setia pada cita-citanya: perombakan budaya.
Baca juga: Sejarah Renaissance: Faktor Kemunculan dan Perkembangannya
Cita-cita awal Renaissance adalah mengubah dunia dalam hampir semua cara yang bisa dipikirkan orang.
Hal itu lantas memiliki semacam efek bola salju. Setiap kemajuan intelektual baru membuka jalan bagi kemajuan lebih lanjut.
Renaissance tidak membatasi dirinya hanya untuk terlihat cantik. Di baliknya ada disiplin intelektual baru.
Perspektif dikembangkan, cahaya dan bayangan dipelajari, dan anatomi manusia ditelaah.
Semuanya demi mengejar realisme baru dan keinginan untuk menangkap keindahan dunia sebagaimana adanya.
Baca juga: Faktor Pendorong Kemunculan Zaman Renaissance
Renaissance adalah tentang menemukan kembali ambisi intelektual peradaban klasik.
Ia mendorong batas-batas dari apa yang dapat ketahui dan dicapai manusia
Bahkan ketika para seniman menciptakan realisme baru yang berani, para ilmuwan terlibat dalam revolusi mereka sendiri.