Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Renaissance: Majukan Seni, Pendidikan, dan Politik

Kompas.com - 07/10/2021, 12:38 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Bidang Pendidikan dan Sejarah

Humanis Renaissance menciptakan kurikulum sekolah berdasarkan bahasa dan sastra klasik.

Sistem ini mendominasi pendidikan Eropa selama berabad-abad.

Siswa yang akan masuk universitas wajib memahami bahasa Yunani dan Latin klasik.

Inggris dan Perancis membawa kurikulum humanis ini ke Amerika Utara.

Hingga awal 1900-an, universitas tertentu mengharuskan siswa untuk mengetahui bahasa Latin klasik.

Gagasan penulisan sejarah sebagai disiplin berdasarkan fakta juga dimulai oleh sejarawan Renaissance.

Baca juga: Pengaruh Renaissance bagi Indonesia

Bidang Politik

Zaman Renaissance menandai berakhirnya feodalisme dan kebangkitan kota-kota yang bergantung pada perdagangan.

Hal ini membuat penguasa feodal dan gereja digantikan pemerintah pusat, yakni monarki dan republik.

Para penguasa kemudian menciptakan undang-undang, tetapi kekuatan mereka tidak mutlak.

Pedagang dan pengusaha juga menjadi penguasa baru dalam tatanan sosial, ekonomi, dan politik Eropa.

Baca juga: Kondisi Eropa Sebelum Renaissance

Para pedagang kemudian membentuk negara-kota dengan sistem oligarki. Mereka percaya pemerintahan harus didasarkan pada kehendak rakyat.

Selain itu, praktik diplomasi juga dikembangkan selama periode ini, di mana perwakilan dari satu pemerintahan, akan dikirim sebagai perantara dalam bernegosiasi.

Pada era Renaissance, dominasi gereja terhadap tatanan masyarakat Eropa mulai runtuh.

Baca juga: Sejarah Renaissance dalam Makna Kebangkitan Timnas Italia

Masyarakat punya pemikiran baru dan perlahan-lahan melepaskan diri dari otoritas gereja .

Renaissance membuat teologi tidak lagi menjadi fokus.

Masyarakatnya mulai menggantikan wahyu Tuhan dengan akal. Teologi mulai diganti dengan ilmu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Seberapa Kuat Militer Iran?

Seberapa Kuat Militer Iran?

Internasional
Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Internasional
Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Internasional
Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Internasional
Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Internasional
30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com