Humanis Renaissance menciptakan kurikulum sekolah berdasarkan bahasa dan sastra klasik.
Sistem ini mendominasi pendidikan Eropa selama berabad-abad.
Siswa yang akan masuk universitas wajib memahami bahasa Yunani dan Latin klasik.
Inggris dan Perancis membawa kurikulum humanis ini ke Amerika Utara.
Hingga awal 1900-an, universitas tertentu mengharuskan siswa untuk mengetahui bahasa Latin klasik.
Gagasan penulisan sejarah sebagai disiplin berdasarkan fakta juga dimulai oleh sejarawan Renaissance.
Baca juga: Pengaruh Renaissance bagi Indonesia
Zaman Renaissance menandai berakhirnya feodalisme dan kebangkitan kota-kota yang bergantung pada perdagangan.
Hal ini membuat penguasa feodal dan gereja digantikan pemerintah pusat, yakni monarki dan republik.
Para penguasa kemudian menciptakan undang-undang, tetapi kekuatan mereka tidak mutlak.
Pedagang dan pengusaha juga menjadi penguasa baru dalam tatanan sosial, ekonomi, dan politik Eropa.
Baca juga: Kondisi Eropa Sebelum Renaissance
Para pedagang kemudian membentuk negara-kota dengan sistem oligarki. Mereka percaya pemerintahan harus didasarkan pada kehendak rakyat.
Selain itu, praktik diplomasi juga dikembangkan selama periode ini, di mana perwakilan dari satu pemerintahan, akan dikirim sebagai perantara dalam bernegosiasi.
Pada era Renaissance, dominasi gereja terhadap tatanan masyarakat Eropa mulai runtuh.
Baca juga: Sejarah Renaissance dalam Makna Kebangkitan Timnas Italia
Masyarakat punya pemikiran baru dan perlahan-lahan melepaskan diri dari otoritas gereja .
Renaissance membuat teologi tidak lagi menjadi fokus.
Masyarakatnya mulai menggantikan wahyu Tuhan dengan akal. Teologi mulai diganti dengan ilmu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.