KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Kate Laurell Ardern, lahir pada 26 Juli 1980.
Dia adalah seorang politikus dari Partai Buruh Selandia Baru, yang akhirnya menjabat sebagai Perdana Menteri Selandia Baru.
Dikutip dari Wikipedia, Ardern merupakan perdana menteri termuda dalam 150 tahun terbentuknya Selandia Baru.
Dia sebelumnya dikenal sebagai pemimpin wanita termuda di dunia, sebelum dikalahkan Sanna Marin, Perdana Menteri Finlandia yang menjabat pada usia 33 tahun.
Baca juga: Jangkrik Raksasa Ini Dinamai Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern
Ardern lahir sebagai bungsu dari dua bersaudara di Hamilton, Selandia Baru, pada 26 Juli 1980.
Ayahnya, Ross Ardern, bekerja sebagai polisi. Ibunya, Laurell Ardern, bekerja sebagai pekerja di kantin sekolah.
Ardern besar di Murupara, kota kecil di timur laut Wellington, sebelum akhirnya berpindah ke Morrinsville, Waikato, akibat kenaikan pangkat ayahnya.
Ia kemudian menamatkan pendidikan dasar dan menengahnya di kota ini.
Ketika masih di sekolah dia bekerja di fish and chip shop setempat.
Baca juga: Bertelanjang Kaki PM Jacinda Ardern Hadiri Peringatan Setahun Letusan Gunung Berapi di White Island
Setelah menamatkan pendidikan menengahnya, Ardern mengambil jurusan komunikasi politik di Universitas Waikato pada 1999.
Saat masih kuliah, Ardern dikenal aktif di dunia politik dan bergabung dengan Partai Buruh Selandia Baru.
Di usia 17 tahun, yakni pada 1999, ia terlibat kampanye pemilihan Harry Duynhoven sebagai anggota parlemen di distrik New Plymouth.
Setelah meraih gelar sarjana dalam politik dan hubungan masyarakat, Ardern bekerja sebagai peneliti kebijakan politik untuk anggota parlemen lain dari partainya.
Hal ini membuatnya mendapat posisi sebagai staff dari Perdana Menteri yang menjabat saat itu, Helen Clark.
Clark dikenal sebagai wanita kedua yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Selandia Baru.
Baca juga: Menang Mayoritas di Pemilu Selandia Baru, Justru Jadi Tantangan Tebesar Jacinda Ardern
Pada awal 2008, Ardern terpilih sebagai Presiden untuk Serikat Pemuda Sosialis Internasional.
Ini membuatnya menghabiskan waktu di beberapa negara, termasuk Yordania, Israel, Aljazair, dan China.
Pada 2008, Ardern menjadi kandidat anggota parlemen dari Partai Buruh mewakili distrik Waikato.
Ia kemudian terpilih di usianya yang baru 28 tahun, sekaligus menjadikannya anggota parlemen termuda.
Dalam pidato-pidatonya, ia dikenal sebagai pendukung dari kebijakan penggunaan bahasa Maori di sekolah-sekolah Selandia Baru.
Ardern juga mengecam respon dan kebijakan pemerintah Selandia Baru terhadap perubahan iklim yang dinilainya sebagai sesuatu yang "memalukan".
Baca juga: Jacinda Ardern, Pemimpin Wanita yang Menangkan Suara di Tengah Krisis Bencana
Pasca-pengunduran Andrew Little sebagai pemimpin Partai Buruh pada 1 Agustus 2017, sebulan sebelum pemilu digelar, Ardern terpilih sebagai ketua baru Partai Buruh.
Dia berhasil membuat Partai Buruh meraih 36,9 persen suara pemilih.
Setelah lobi yang cukup alot, Ardern akhirnya berhasil memperoleh koalisi dan mengamankan setidaknya 63 kursi di Parlemen Selandia Baru.
Hal ini sekaligus membuatnya naik menjadi Perdana Menteri ke-40 Selandia Baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.