KOMPAS.com – Dalam kehidupan global, sebuah negara tidak bisa hidup sendiri dan pasti membutuhkan bantuan negara lain.
Sebuah negara perlu memiliki hubungan antar-negara yang disebut hubungan internasional. Hubungan internasional rupanya memiliki sejarah yang cukup panjang.
Agus Subagyo dalam Studi Hubungan Internasional di Indonesia: Peluang, Tantangan, dan Prospek yang diterbitkan jurnal Dinamika Global menyebut, hubungan internasional pertama kali tercetus pada 1919 di Inggris.
Baca juga: Energi Terbarukan: Pengertian, Contoh, Manfaat, dan Kekurangannya
Pada mulanya, sejarah hubungan internasional bertujuan untuk mencegah peperangan dan menciptakan perdamaian.
Ketika itu, hubungan internasional dirancang dan didesain untuk menghilangkan prasangka negatif antar-negara agar Perang Dunia I tak terulang kembali.
Caranya adalah dengan mempererat kerja sama antara negara-negara melalui hubungan diplomatik dan hubungan konsuler.
Baca juga: Energi Tak Terbarukan: Pengertian dan Macamnya
Harapannya, perang dapat dicegah dan perdamaian dapat diciptakan apabila antar-negara tercipta komunikasi, koordinasi, kerja sama, sinergi, serta interaksi yang konstruktif.
Dari inggris, studi dan pembelajaran mengenai hubungan internasional menyebar dan berkembang ke daratan Eropa hingga menjalar Amerika Serikat (AS).
Di AS, ilmu yang mendalami hubungan internasional menjadi berkembang pesat hingga akhirnya mencapai daerah lain seperti Amerika Latin, Asia, hingga Afrika.
Baca juga: Kaisar Jepang: Sejarah dan Peranannya
Sebagaimana dijlaskan sebelumnya, setaip negara pasti membutuhkan negara lain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.