Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Reynhard Sinaga, Pemerkosa Berantai Terbesar dalam Sejarah Inggris

Kompas.com - 06/10/2021, 11:35 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Pada Januari 2020, publik Inggris digemparkan oleh kasus yang menyeret nama Reynhard Sinaga, seorang pria asal Indonesia yang dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris.

Kasus tersebut tak hanya menggemparkan Inggris, tapi juga membuat warga Indonesia membicarakannya.

Baca juga: Korban Reynhard Sinaga Ceritakan Momen Saat Dirinya Diperkosa: Saya Tampak (Seperti) Sudah Meninggal

Gaung kegemparan terasa sangat kuat karena Reynhard disebut sebagai pelaku pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris, padahal namanya belum pernah muncul sebelumnya.

BBC bahkan menyebut Reynhard sebagai predator seksual dan pemerkosa berantai terbesar dalam sejarah Inggris.

Reynhard dijatuhi hukuman seumur hidup karena terbukti bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria.

Baca juga: INFOGRAFIK: Reynhard Sinaga, Predator Seks Terbesar dalam Sejarah Inggris

Di antara total kasus tersebut, terdapat 136 dakwaan pemerkosaan dengan korbannya dilaporkan ada yang diperkosa berkali-kali.

Pada 11 Desember 2020, Mahkamah Banding Inggris memperberat hukuman yang dijatuhkan terhadap Reynhard yakni minimum 40 tahun sebelum dapat mengajukan permintaan pembebasan.

Menanggapi keputusan tersebut, Polisi Manchester Mabs Hussain mengaku gembira dan menyambut baik keputusan tersebut.

Baca juga: Foto Babak Belur Reynhard Sinaga, Pelaku Pemerkosaan Terbesar Inggris, Dirilis ke Publik

Terungkapnya kejahatan Reynhard Sinaga

Pada 2 Juni 2017, Reynhard melakukan serangan seksual terhadap seorang pria di apartemennya di pusat kota Manchester. Pria ini sebelumnya oleh Reynhard diberi obat bius.

Reynhard diyakini memasukkan obat yang dicurigai sebagai gamma hydroxybutyrate (GHB), obat bius yang menyerang sistem saraf, ke dalam tubuh korbannya.

Setelah menyuntikkan obat bius tersebut, Reynhard memulai serangan seksual terhadap pria yang berada dalam keadaan tak sadar itu.

Baca juga: Tak Cukup Hukuman Seumur Hidup, Hukuman Reynhard Sinaga Diperberat

Sebuah rekaman CCYV memperlihatkan ketika Reynhard Sinaga meninggalkan apartemennya untuk memburu korban. Reynhard Sinaga dihukum seumur hidup dalam kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris, dengan korbannya adalah pria.GREATER MANCHESTER POLICE via BBC Sebuah rekaman CCYV memperlihatkan ketika Reynhard Sinaga meninggalkan apartemennya untuk memburu korban. Reynhard Sinaga dihukum seumur hidup dalam kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris, dengan korbannya adalah pria.

Namun, tak seperti korban-korban Reynhard sebelumnya, pria yang merupakan olahragawan itu tiba-tiba tersadar ketika Reynhard tengah melakukan aksinya. Keduanya berkelahi hingga membuat Reynhard babak belur.

Korban lantas menelepon layanan darurat dengan melaporkan bahwa Reynhard mencoba memperkosanya.

Tak lama kemudian, petugas medis datang dan Reynhard dibawa ke rumah sakit. Di satu sisi, korban terlebih dahulu ditahan polisi karena dicurigai melakukan serangan fisik.

Ketika akan diborgol, korban menyerahkan ponsel milik Reynhard yang sebelumnya berhasil dia ambil.

Baca juga: Pengadilan Inggris Tingkatkan Hukuman Penjara Reynhard Sinaga Menjadi 40 Tahun


Polisi tidak langsung bisa mengakses ponsel Reynhard karena dia terus memberi kode yang salah. Namun, polisi tidak menyerah hingga akhirnya Reynhard memberi kode yang benar.

Ketika polisi berhasil mengakses ponsel Reynhard, mereka menemukan rekaman-rekaman video yang menunjukkan Reynhard memerkosa para korban.

Dari sinilah kejahatan Reynhard terbongkar.

Polisi kemudian secara resmi menahan Reynhard dengan dakwaan melakukan pemerkosaan dan serangan seksual.

Baca juga: Reynhard Sinaga, Pemerkosa Paling Parah di Inggris, Kemungkinan Tak Akan Pernah Bebas

Bukti kejahatan Reynhard

Reynhard Sinaga Predattor Seks Terbesar dalam Sejarah InggrisKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Reynhard Sinaga Predattor Seks Terbesar dalam Sejarah Inggris

Kepolisian mengembangkan kasus tersebut berdasarkan data-data dari dua ponsel, laptop, dan harddisk yang ditemukan di apartemen Reynhard.

Polisi juga menemukan barang-barang milik korban di apartemen Reynhard seperti dompet, jam tangan, ponsel, kartu mahasiswa, dan surat izin mengemudi.

Dari data yang berhasil dikumpulkan, Reynhard diketahui memerkosa dan melakukan serangan seksual terhadap sejumlah pria dalam keadaan tidak sadar.

Baca juga: Reynhard Sinaga, Pelaku Pemerkosaan Terbesar Inggris, Bisa Menghabiskan Hidupnya di Penjara

Karena banyaknya korban dan bukti yang didapat, persidangan dibagi menjadi empat dan Reynhard menjalani sidang pertamanya pada Mei 2018.

Polisi mengatakan, jika tak ada bukti rekaman video tersebut, bisa jadi kejahatan yang dilakukan Reynhard tak akan pernah terungkap.

Bahkan, file-file bukti kejahatan dari Reynhard mencapai 3 Terabyte. Dia diketahui melakukan kejahatan selama dua tahun yaitu mulai 1 Januari 2015 hingga 2 Juni 2017.

Pihak berwajib menyebut, Reynhard berada di Inggris karena tengah berkuliah.

Baca juga: Kisah Reynhard Sinaga, Pelaku Pemerkosaan Terbesar dalam Sejarah Inggris, Bakal Difilmkan

Kasus dan proses hukum Reynhard dirahasiakan

Inilah isi percakapan Reynhard Sinaga kepada salah satu temannya. Reynhard, seorang pria Indonesia, dihukum seumur hidup setelah melakukan 159 pemerkosaan, dengan 48 korbannya adalah pria.GREATER MANCHESTER POLICE via BBC Inilah isi percakapan Reynhard Sinaga kepada salah satu temannya. Reynhard, seorang pria Indonesia, dihukum seumur hidup setelah melakukan 159 pemerkosaan, dengan 48 korbannya adalah pria.

Kasus dan proses hukum terhadap Reynhard dirahasiakan selama beberapa tahun hingga akhirnya terungkap setelah putusan hukuman terhadapnya diketok palu pada 6 Januari 2020.

Rupannya, polisi meminta pengadilan mengeluarkan putusan yang melarang media menerbitkan berita tentang kejahatan yang dilakukan Reynhard.

Hal tersebut didasarkan atas pentingnya perlindungan bagi para korban serangan seksual oleh Reynhard.

Di sisi lain, Jaksa Ian Rushton mengatakan bahwa kasus tersebut juga akan lebih sulit untuk ditelusuri jika mdeia diperbolehkan memberitakan kasus Reynhard.

Baca juga: Kediaman Monster, Penjara Baru untuk Reynhard Sinaga Pemerkosa Terburuk dalam Sejarah Inggris

Rushton menjelaskan, jika media dibebaskan untuk menerbitkan laporan, aparat penegak hukum tak ada pilihan selain menggelar kasus ini dalam satu persidangan saja sebagaimana dilansir BBC.

Operasi penyelidikan terhadap kasus yang menjerat Reynhard bahkan diberi nama, yakni Operation Island.

Pelarangan peliputan oleh media hingga kasusnya selesai rupanya turut membantu para korban memberikan kesaksian tanpa tekanan.

Polisi Manchester yang menyelidiki kasus Reynhard, Zed Ali, mengatakan bahwa beberapa dari korban tidak akan bersedia memberikan kesaksian, seandainya proses hukum ini berjalan terbuka dan media dibebaskan untuk menerbitkan berita tentang kasus ini.

Selain untuk melindungi korban, pembatasan pemberitaan diperlukan untuk memastikan Reynhard mendapatkan proses hukum yang adil.

Baca juga: Jaksa Agung Inggris: Reynhard Sinaga Tidak Boleh Dibebaskan

Korban angkat bicara

Noda darah di pintu kamar mandi apartemen Reynhard Sinaga, tempat dia dipukul korban yang terbangun. Reynhard dihukum seumur hidup setelah terbukti melakukan 159 kasus pemerkosaan dengan 48 korban pria yang terkonfirmasi. Pria kelahiran Jambi itu menjadi pelaku pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris.GREATER MANCHESTER POLICE via BBC Noda darah di pintu kamar mandi apartemen Reynhard Sinaga, tempat dia dipukul korban yang terbangun. Reynhard dihukum seumur hidup setelah terbukti melakukan 159 kasus pemerkosaan dengan 48 korban pria yang terkonfirmasi. Pria kelahiran Jambi itu menjadi pelaku pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris.

Kini, beberapa korban mulai berani angkat bicara ke publik mengenai tragedi yang menimpanya.

Seorang korban Reynhard bernama Daniel memutuskan membuka identitasnya dan angkat bicara mengenai pengalaman buruknya saat dia diserang oleh predator seksual.

Daniel adalah korban Reynhard pertama yang berani membuka identitasnya. Ketika terbangun di apartemen Reynhard, dia mengaku tidak ingat apa-apa.

Baru setelah polisi memperlihatkan foto-foto serangan Reynhard dua tahun lalu, dia menyadari dirinya telah diperkosa.

"Mengerikan melihat diri saya begitu rapuh dalam foto-foto yang diabadikan orang lain," ujar Daniel sebagaimana dilansir BBC, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Pemberitaan Reynhard Sinaga, Maukah Kita Membayar untuk Jurnalisme Berkualitas?

Daniel menjadi korban ketika dia sedang merayakan ulang tahunnya bersama teman-temannya pada 2015. Dia berpisah dengan kawan-kawannya ketika mereka pergi menaiki taksi ke rumah masing-masing.

“Saya perlu ke toilet jadi saya pergi ke sebuah gang. Saya tidak lagi ingat apa-apa setelah itu,” papar Daniel.

Pagi harinya, tiba-tiba saja dia tersadar dan terbangun di sofa serta berpakaian lengkap. Dia merasa pusing dan tidak mengingat apa-apa.

“Lalu saya melihat ada kaki orang sedang berjalan dan saya hanya mematung,” ujar Daniel.

Ketika seorang detektif tengah menyelidiki Reynhard melalui investigasi yang digelar pada Juni 2017 dan menemui Daniel, terungkaplah tentang apa yang sudah terjadi.

Baca juga: Korban Reynhard Sinaga: Dia Predator Setan

Menurut Daniel, sang detektif memperlihatkan foto-foto serangan seksual yang dilakukan Reynhard.

“Tidak bisa dibantah, itu adalah saya. Anda bisa melihat tato saya,” ujar Daniel.

“Ada sedikit rasa lega karena saya akhirnya tahu apa yang telah terjadi dan logikanya masuk akal, tapi mungkin bukan rasa lega yang saya inginkan,” imbuh Daniel.

Detektif Sersan Kimberley Hames-Evans menuturkan, rekaman video pemerkosaan yang dibuat Reynhard sungguh mengerikan.

“Ada begitu banyak video pria-pria muda dilecehkan secara seksual dan diperkosa (oleh Reynhard Sinaga),” ujar Hames-Evans.

Baca juga: Polisi Inggris Terima Aduan Baru, Korban Pemerkosaan Reynhard Sinaga Bisa Bertambah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com