Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Oktober 1981: Presiden Mesir Anwar Sadat Ditembak

Kompas.com - 06/10/2021, 09:43 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - 6 Oktober 1981, sebuah peristiwa kelam terjadi. Presiden Mesir saat itu, Anwar Sadat, dijemput maut secara tragis.

Dikutip dari Wikipedia, saat itu, Sadat sedang menonton parade militer memperingati Perang Yom Kippur 1973.

Ia duduk di bangku kehormatan--yang akhirnya menjadi bangku terakhir yang didudukinya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kunjungan Bersejarah Anwar Sadat ke Israel

Saat itu, ada manuver pesawat tempur yang dipamerkan di angkasa. Otomatis, semua mata menuju ke sana, mendongak, terpukau, dan diliputi rasa bangga.

Tapi saat itulah detik-detik mencekam itu terjadi.

Saat Sadat sedang asyik melihat manuver, kendaraan militer tiba-tiba lewat di depannya.

Yang mengejutkan, muncul empat pria bersenjata yang sontak melompat, berlari ke arah Sadat, dan memberondong tubuhnyabdengan peluru dari jarak dekat.

Maut tak dapat diduga. Kehebohan pecah seketika.

Baca juga: Perang Yom Kippur 1973: Penyebab dan Mengapa Israel Menyerang Mesir

Dua jam kemudian, Sadat dinyatakan meninggal akibat aksi brutal nan mengejutkan itu.

Sementara, 20 orang lainnya luka-luka, termasuk 4 diplomat Amerika Serikat.

Anggota organisasi Jihad Islam yang menolak Perjanjian Camp David antara Israel dan pihak Kairo pada 1979, bertanggung jawab atas insiden itu.

Mereka kecewa dengan inisiatif perdamaian dengan negeri zionis.

Pembunuhan Sadat lantas mengawali pemerintahan 3 dekade Hosni Mubarak, yang kala itu menjabat Wakil Presiden.

Baca juga: INFOGRAFIK: Perjalanan Karier Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak

Sadat sebenarnya adalah pemimpin kharismatik, namun sejumlah tindakannya memancing kontroversi.

Pengganti Gamal Abdel Nasser itu meluncurkan serangan mendadak ke Israel, namun ia juga menandatangani perjanjian perdamaian dengan negara itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com