Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/10/2021, 10:10 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Di Yugoslavia, 5 Oktober 2000 identik dengan apa yang dinamakan Revolusi Buldoser.

Saat itu, pemimpin Republik Federal Yugoslavia, Slobodan Milosevic dikeluarkan secara paksa dari kekuasaan.

Dikutip dari Wikipedia, kejadian ini sebenarnya sudah dipicu sejak 24 September 2000.

Baca juga: Sejarah Runtuhnya Yugoslavia

Saat itu, pemilihan presiden, lokal, dan parlemen untuk kedua kamar parlemen, diadakan di Yugoslavia, disusul Serbia dan Montenegro.

Pemimpin saat itu, Slobodan Milosevic melarang pengamat internasional mengikuti pemilu. Pemungutan suara sebagian besar juga diboikot orang Albania Kosovo dan pemilih Montenegro.

Lalu pada 25 September, koalisi oposisi DOS yang dipimpin Vojislav Kostunica mengklaim kemenangan telak di hampir semua kota di Serbia.

Dia mengklaim memenangkan hampir 2,5 juta suara. Sedangkan Milosevic, ada di angka 1,8 juta suara.

Tapi pada 26 September, Milosevic menolak mengakui kekalahan. Partai Sosialis Serbia, SPS, juga menolak mengakuinya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Serangan Udara NATO di Yugoslavia Berakhir

Komite Pemilihan Federal yang dikendalikan rezim mengklaim bahwa tidak ada kandidat yang memenangkan lebih dari 50 persen suara.

Mereka menyerukan pemungutan suara kedua antara Milosevic dan Kostunica.

Akibat hal ini, demonstrasi massal terjadi.

Pendukung oposisi memulai demonstrasi damai dengan protes. Mulai pemogokan siswa sekolah hingga pemogokan menuntut Milosevic mundur.

Lalu pada 29 September, para penambang di tambang batu bara Kolubara, yang dulu setia kepada Milosevic, melakukan pemogokan dan membalik arah dukungan.

Tindakan ini berpotensi menimbulkan dampak politik dan ekonomi yang sangat besar.

Baca juga: Sejarah Konflik Serbia-Albania

Pemogokan terus terjadi hingga pada 2 Oktober,
Milosevic mengumumkan bahwa dia tidak akan mundur sampai putaran kedua pemilihan.

Halaman:
Sumber wikipedia
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sejarah Piramida Mesir dan Proses Pembangunannya

Sejarah Piramida Mesir dan Proses Pembangunannya

Internasional
Profil David Ben Gurion, Pendiri Negara Israel

Profil David Ben Gurion, Pendiri Negara Israel

Internasional
Alasan Kenapa Pengungsi Rohingya Datang ke Indonesia

Alasan Kenapa Pengungsi Rohingya Datang ke Indonesia

Internasional
Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Internasional
Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Sayap Politik Hamas

Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Sayap Politik Hamas

Internasional
Mengenal Siapa Itu Pengungsi Rohingya dan Kenapa Banyak Menuju Indonesia

Mengenal Siapa Itu Pengungsi Rohingya dan Kenapa Banyak Menuju Indonesia

Internasional
Alasan Kenapa Lebih Banyak Orang Asia-Amerika Bersenjata Api di AS

Alasan Kenapa Lebih Banyak Orang Asia-Amerika Bersenjata Api di AS

Internasional
Mengenal Apa Itu APEC dan Cara Kerjanya

Mengenal Apa Itu APEC dan Cara Kerjanya

Internasional
Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?

Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?

Internasional
Alasan Kenapa Semangka Menjadi Simbol Palestina

Alasan Kenapa Semangka Menjadi Simbol Palestina

Internasional
75 Tahun Berdirinya Negara Israel, Dulu dan Kini

75 Tahun Berdirinya Negara Israel, Dulu dan Kini

Internasional
Sejarah Konflik Palestina dan Israel

Sejarah Konflik Palestina dan Israel

Internasional
Perbedaan Antisemit dan Anti-Zionis

Perbedaan Antisemit dan Anti-Zionis

Internasional
Mengenal Apa Itu Perbatasan Rafah, Jalur Penyelamat Warga Gaza

Mengenal Apa Itu Perbatasan Rafah, Jalur Penyelamat Warga Gaza

Internasional
Mengenal Apa Itu Jalur Gaza

Mengenal Apa Itu Jalur Gaza

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com