Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Rudal Hipersonik dan Kenapa Diincar Banyak Negara

Kompas.com - 05/10/2021, 09:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Uji coba rudal hipersonik Korea Utara pekan lalu memicu kekhawatiran baru, tentang perlombaan senjata mutakhir yang dapat mengganggu keseimbangan nuklir global.

Rusia, yang pada Senin (4/10/2021) mengatakan pihaknya melakukan uji coba rudal hipersonik dari kapal selam untuk pertama kalinya, memimpin perlombaan ini.

Di bawahnya ada China dan Amerika Serikat, serta setidaknya lima negara lain sedang menyiapkan senjata hipersonik.

Baca juga: Rusia Uji Coba Zircon, Rudal Hipersonik Baru dari Kapal Selam

Kenapa banyak negara ingin rudal hipersonik?

Gambar yang diunggah oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan rudal hipersonik Zircon ditembakkan dari kapal perang Admiral Gorshkov.The Sun Gambar yang diunggah oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan rudal hipersonik Zircon ditembakkan dari kapal perang Admiral Gorshkov.
Rudal hipersonik, seperti rudal balistik tradisional yang dapat membawa senjata nuklir, dapat terbang lebih dari lima kali kecepatan suara.

Bedanya, rudal balistik terbang tinggi ke angkasa dalam jalur berbentuk busur untuk mencapai target, sedangkan rudal hipersonik terbang pada lintasan rendah di atmosfer, berpotensi mencapai target lebih cepat.

Lalu yang terpenting, rudal hipersonik dapat bermanuver (seperti rudal jelajah yang lebih lambat, biasanya subsonik), membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dicegat.

Meski negara-negara seperti Amerika Serikat telah mengembangkan sistem yang dirancang untuk bertahan melawan rudal jelajah dan balistik, kemampuan untuk melacak dan menjatuhkan rudal hipersonik tetap menjadi pertanyaan.

Rudal hipersonik dapat digunakan untuk membawa hulu ledak konvensional, lebih cepat dan tepat daripada rudal lainnya.

Akan tetapi kapasitas mereka untuk membawa senjata nuklir dapat menambah ancaman suatu negara, dan meningkatkan bahaya konflik nuklir.

Baca juga: Korea Utara Klaim Luncurkan Rudal Hipersonik, Teknologi Militer Mereka Makin Maju

Apakah rudal hipersonik sudah jadi ancaman sekarang?

Rusia, China, Amerika Serikat, dan sekarang Korea Utara semuanya melakukan uji coba rudal hipersonik.

Perancis, Jerman, Australia, India, dan Jepang sedang menyiapkan rudal hipersonik, sedangkan Iran, Israel, dan Korea Selatan melakukan penelitian dasar tentang teknologi tersebut, menurut laporan terbaru oleh US Congressional Research Service (CRS) yang dikutip AFP, Senin (4/10/2021).

Foto dari video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (4/10/2021) memperlihatkan, rudal hipersonik Zircon diluncurkan dari kapal selam oleh Angkatan Laut Rusia di Laut Barents. Militer Rusia mengatakan, mereka menembakkan rudal Zircon dari kapal selam nuklir Severodvinsk dan berhasil mencapai target.KEMENTERIAN PERTAHANAN RUSIA via AP Foto dari video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (4/10/2021) memperlihatkan, rudal hipersonik Zircon diluncurkan dari kapal selam oleh Angkatan Laut Rusia di Laut Barents. Militer Rusia mengatakan, mereka menembakkan rudal Zircon dari kapal selam nuklir Severodvinsk dan berhasil mencapai target.
Rusia adalah yang paling maju. Moskwa pada Senin (4/10/2021) mengumumkan, mereka telah menembakkan dua rudal hipersonik Zircon dari kapal selam nuklir Severodvinsk.

Peluncuran rudal hipersonik pertama saat kapal selam berada di permukaan, dan berhasil mengenai target uji di Laut Barents. Percobaan kedua diluncurkan saat kapal menyelam 40 meter di bawah permukaan.

China juga secara agresif mengembangkan rudal hipersonik, melihatnya sebagai hal yang penting untuk bertahan melawan keunggulan AS dalam teknologi hipersonik dan lainnya, menurut laporan CRS.

Baik China dan Rusia kemungkinan memiliki kemampuan operasional dengan kendaraan peluncur hipersonik, kata laporan itu.

Kementerian Pertahanan AS memiliki program pengembangan yang agresif yang merencanakan hingga 40 tes selama lima tahun ke depan, menurut sebuah laporan pemerintah.

Pentagon minggu lalu menguji hipersonik bertenaga scramjet, menyebutnya "demonstrasi yang sukses dari kemampuan yang akan membuat rudal jelajah hipersonik menjadi alat yang sangat efektif untuk prajurit kita."

Baca juga: AS Uji Rudal Hipersonik, Melesat 5 Kali Kecepatan Suara

Sementara itu, pengumuman tes rudal hipersonik Korea Utara menunjukkan bahwa mereka masih harus melangkah lebih jauh. Tes tersebut berfokus pada kemampuan manuver dan karakteristik penerbangan.

"Berdasarkan penilaian karakteristiknya seperti kecepatan, itu pada tahap awal pengembangan dan akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dikerahkan," kata militer Korea Selatan dan AS dalam pernyataan yang dikutip AFP.

Apakah rudal hipersonik adalah pengubah permainan nuklir?

Potongan video yang dipublikasikan televisi Rusia Zvezda menunjukkan rudal hipersonik Kinzhal ditembakkan dari kapal penjelajah dalam sebuah latihan perang.TV ZVEZDA via The Sun Potongan video yang dipublikasikan televisi Rusia Zvezda menunjukkan rudal hipersonik Kinzhal ditembakkan dari kapal penjelajah dalam sebuah latihan perang.
Para pakar mengatakan, rudal hipersonik tidak serta merta mengubah keseimbangan nuklir global, tetapi malah menambahkan metode pengiriman baru yang kuat ke triad tradisional pembom, ICBM yang diluncurkan dari darat, dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam.

Risiko utama adalah tidak mengetahui apakah rudal hipersonik musuh memiliki hulu ledak konvensional atau nuklir.

Selain itu, menggarisbawahi keunggulan rudal hipersonik, laporan CRS mengatakan bahwa sistem pertahanan rudal AS tidak memadai untuk mendeteksi, melacak, dan merespons tepat waktu.

Baca juga: Rusia Uji Coba S-500 Prometheus, Diklaim Bisa Rontokkan Rudal Hipersonik

Cameron Tracy, pakar pengendalian senjata di Universitas Stanford, menyebut rudal hipersonik adalah kemajuan evolusioner.

Ini jelas bukan pengubah permainan, katanya. "Ini perlombaan senjata ... Sebagian besar, ini untuk menunjukkan bahwa senjata apa pun yang dapat dikembangkan orang lain, Anda akan memilikinya terlebih dahulu."

Solusinya, menurut Tracy, adalah memasukkan rudal hipersonik dalam negosiasi pengendalian senjata nuklir, meskipun saat ini Korea Utara dan China bukan bagian dari pakta apa pun.

"Pengembangan senjata ini, perlombaan senjata hipersonik ini, mungkin bukan situasi yang paling stabil. Jadi akan lebih baik untuk bertindak secepat mungkin," pungkas Tracy.

Baca juga: Video Rusia Uji Coba Rudal Hipersonik, Melesat 7 Kali Kecepatan Suara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com