Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Energi Tak Terbarukan: Pengertian dan Macamnya

Kompas.com - 04/10/2021, 14:10 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Pengertian energi tak terbarukan adalah sumber daya yang diambil dari alam di mana proses pembentukannya membutuhkan waktu selama jutaan tahun lamanya.

Energi tak terbarukan terbentuk dari sisa-sisa organisme purba dan terperangkap sangat lama. Oleh karenanya, energi tak terbarukan juga disebut energi fosil

Energi tak terbarukan jumlahnya terbatas di perut bumi. Jika digunakan terus menerus, sumber daya alam ini akan habis dan tidak bisa diperbarui lagi.

Baca juga: Inspirasi Energi: Bagaimana jika Seantero Gurun Sahara Dipasangi PLTS?

Pasalnya, apabila semua energi tak terbarukan sudah dihabiskan, butuh waktu waktu yang sangat lama untuk menggantikannya.

Proses pembentukan energi tak terbarukan ini pun sangat bergantung pada lingkungan sekitar serta keadaan geologi.

Sejak Revolusi Industri, manusia sangat bergantung pada energi tak terbarukan untuk menggerakkan pabrik-pabrik dan menghasilkan listrik.

Baca juga: Inspirasi Energi: PLTP Terbesar di Dunia Ada di AS, Mampu Terangi 900.000 Rumah

Selain persediaannya yang terbatas, energi tak terbarukan melepaskan karbon dioksida ke atmosfer.

Meningkatnya kadar karbon dioksida yang memerangkap panas di atmosfer adalah penyebab utama pemanasan global.

Lalu apa saja sumber energi tak terbarukan? Melansir National Geographic, berikut macam-macam sumber energi tak terbarukan.

Baca juga: Inspirasi Energi: Ini Turbin Angin Terbesar di Dunia, Luasnya 6 Kali Lapangan Sepak Bola

1. Batu bara

Batu barapixabay Batu bara

Batu bara adalah energi tak terbarukan yang terbentuk dari makhluk hidup yang mati dan terkubur jutaan tahun lalu.

Batu bara berbentuk padat seperti arang dan berwarna hitam. Sumber energi ini bisanya terdapat di dalam tanah sehingga membutuhkan penggalian.

Sumber energi ini langsung bisa dibakar sebagai penghangat ruangan atau digunakan untuk pembangkit listrik.

Baca juga: Inspirasi Energi: Mengenal PLTA Terbesar di Dunia Three Gorges Dam, Lebih Luas dari Kota Jayapura

2. Minyak bumi

Ilustrasi. Penambang minyak tradisional mengolah minyak mentah yang diambil dari sumur pengeboran tua di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (10/5/2013). KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Ilustrasi. Penambang minyak tradisional mengolah minyak mentah yang diambil dari sumur pengeboran tua di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (10/5/2013).

Minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang terperangkap di dalam bumi. Untuk mengambilnya, diperlukan proses pengeboran kemudian dipompa keluar.

Minyak bumi lantas diolah atau dikiliang menjadi bahan bakar minyak seperti bensin. Produk turunan minyak bumi seperti plastik dan aspal.

Secara umum, minyak bumi terbagi menjadi dua jenis yakni light crude oil dan heavy crude oil.

Sumber energi tak terbarukan ini mengandung senyawa hidrokarbon yang dapat terbakar, sulfur, oksigen, dan nitrogen.

Baca juga: Inspirasi Energi: Mengenal Nord Stream 2 dan Kontroversinya

3. Gas bumi

Potensi sumber daya alam gas alam di Indonesia.ESDM Potensi sumber daya alam gas alam di Indonesia.

Sama seperti minyak bumi, gas bumi adalah energi tak terbarukan yang juga terdapat di dalam perut bumi.

Sumber daya alam ini banyak digunakan untuk memasak dan memanaskan rumah. Selain itu, gas bumi juga digunakan untuk pembangkit listrik tenaga gas (PLTG).

Gas bumi sebagian besar terdiri dari metana dan ditemukan di dekat deposit minyak di bawah permukaan bumi.

Gas bumi dapat dipompa keluar melalui sumur yang sama yang digunakan untuk mengekstraksi minyak bumi.

Baca juga: Inspirasi Energi: 5 Teknologi Energi Terbarukan yang Naik Daun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com