Masakado disergap oleh pejuang lokal terkemuka, yaitu Minamoto Tasuku, di sebuah tempat bernama Nomoto, dekat wilayah perbatasan provinsi Hitachi, Shimotsuke, Musashi, dan Shimosa.
Pertempuran Taira no Masakado dan Minamoto Tasuku kemudian dikenal dengan nama Pertempuran Nomoto.
Tasuku adalah putra tertua dari Minamoto Mamoru, seorang prajurit perkasa dan pejabat pemerintah di Hitachi.
Alasannya menyerang Masakado tidak jelas, tetapi serangannya memicu rangkaian peristiwa besar yang rumit dan menentukan.
Dalam beberapa bulan kemudian, Masakado berperang melawan beberapa kerabatnya yang berkomplot dengan Minamoto Tasuku.
Masakado mengalahkan Tasuku dan kemudian membalas, membakar dan menggeledah tempat tinggal pendukung Tasuku di tenggara Provinsi Hitachi, membantai warga sipil yang tak terhitung jumlahnya.
Di antara korban yang paling terkemuka dari Pertempuran Nomoto adalah Tasuku, saudara-saudaranya, dan saudara iparnya, Taira no Kunika (wafat 935).
Pada tahun 936, dia dipanggil ke pengadilan untuk menjawab tuduhan yang diajukan oleh Minamoto Mamoru.
Masakado berhasil meyakinkan Dewan Negara tentang keadaannya yang dapat meloloskannya dari hukuman.
Dua bulan kemudian, dia diampuni ketika pengadilan mengumumkan amnesti umum untuk merayakan bertambahnya usia kaisar.
Baca juga: Permaisuri Jingu: Sang Legenda Samurai Wanita Penakluk Korea
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.