Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Budaya Khas Korea Selatan, dari Makanan Hingga Kegemaran

Kompas.com - 03/10/2021, 11:43 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Korea Selatan amat melejit akhir-akhir ini. Berkat Kpop dan seriesnya, budaya Korsel lantas membuat banyak orang penasaran.

Manusia hidup di langit yang sama. Tapi tentu saja, tiap daratan punya budaya yang berbeda. Termasuk Korsel.

Lantas, apa saja budaya khas Korsel yang tercermin dalam keseharian warganya? Dilansir laman Korean First, berikut beberapa di antaranya.

Baca juga: Masak Yuk, Kenalkan Memasak ala Budaya Korea

Salam

Dalam kesehariannya, orang Korea menyampaikan salam dengan menganggukkan kepala saat pertama kali berjumpa dan berpisah.

Kepala ditundukkan antara 30 sampai 60 derajat selama 2 hingga 3 detik saat memberi salam hormat kepada orang yang lebih tua.

Ada juga cara menyampaikan salam khusus, yakni Jeol. Salam dilakukan dengan meletakkan tangan yang satu di atas yang lain, berlutut, lalu menundukkan badan seperti sujud.

Baca juga: Menikmati K-Drama dan Memahami Diplomasi Budaya Korea Selatan

Kegemaran

Menurut survei terhadap 1278 orang Korea berusia lebih dari 15 tahun, bunga yang paling digemari orang Korea adalah mawar, dan tumbuhan yang paling disukai adalah cemara.

Selain itu, musim yang paling digemari adalah musim gugur, dan gunung yang paling disukai adalah gunung Seorak.

Makanan yang paling digemari adalah doenjang jjigae, kimchi jjigae, dan kimchi. Untuk minuman keras, soju lebih banyak dipilih dibandingkan bir.

Baca juga: Wajib Tonton, 5 Drama Ini Bertema Sejarah dan Budaya Korea

Budaya Kuliner

Makanan harian orang Korea biasanya terdiri atas nasi, sup, kimchi, dan berbagai macam lauk pauk pendamping.

Salah satu ciri khas makanan Korea adalah adanya makanan yang difermentasikan, seperti kimchi dan saus “jang”, serta banyak menggunakan bumbu seperti daun bawang dan bawang putih.

Menurut tradisi, makanan Korea tidak dihidangkan satu per satu, tetapi dihidangkan sekaligus di atas meja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com