Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Fakta Kaisar Nero, Pemimpin yang Jahat dari Kekaisaran Romawi

Kompas.com - 02/10/2021, 09:49 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Nero adalah Kaisar Romawi pada abad pertama yang memerintah selama 13 tahun (37-54 M), yang dikenang sebagai salah satu contoh pemimpin yang jahat dari zaman kuno.

Catatan dari perbuatan jahatnya yang paling terkenal contohnya adalah membunuh ibunya sendiri dan membantai kaum minoritas agama Kristen.

Lalu apa lagi? Berikut 10 fakta singkat riwayat Kaisar Nero dari Kekaisaran Romawi, seperti yang dilansir dari beberapa sumber:

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Nero Si Kaisar Romawi yang Jahat Berakhir Bunuh Diri

1. Kaisar Nero adalah keponakan dari Kaisar Caligula

Nero memiliki nama lahir sebagai Lucius Domitius Ahenobarbus pada 15 Desember 37 M di Antium, dekat kota Roma.

Dia adalah satu-satunya putra dari Gnaeus Domitius Ahenobarbus, konsul Roma, dengan istrinya Agrippina the Younger, saudara perempuan Kaisar Caligula dari Kekaisaran Romawi.

Ketika Gnaeus diberi selamat karena memiliki seorang putra, dilaporkan dia mengatakan bahwa tidak ada "yang dihasilkan oleh saya dan Agrippina yang mungkin baik untuk negara atau rakyat". 

Kelak putranya itu dikenang sebagai pemimpin yang jahat dari Kekaisaran Romawi. 

Gnaeus kemudian meninggal pada 40 M, saat Agrippina diasingkan karena ketahuan memiliki rencana dengan saudara perempuan dan iparnya untuk membunuh Kaisar Caligula.

Setahun kemudian, Kaisar Caligula dibunuh oleh pemberontak, yang membuat pamannya, Claudius naik takhta menjadi Kaisar Romawi.

Setelah itu, Kaisar Claudius mengizinkan Agrippina kembali dari pengasingan.

2. Kaisar Nero adalah Kaisar Romawi termuda yang naik takhta

Setelah meracuni suami keduanya, Agrippina menikah dengan pamannya, Kaisar Claudius, pada tahun 49 M.

Pernikahan Claudius dengan ibu Lucius itu adalah pernikahan keempatnya dan istri sebelumnya, Messalina, dieksekusi pada 48 M.

Pada 50 M, Kaisar Claudius mengadopsi putra satu-satunya Agrippina yang saat itu berusia 13 tahun, dan memberinya nama Nero Claudius Caesar Drusus Germanicus.

Nero kemudian dijadikan penerus takhta Kekaisaran Romawi oleh Kaisar Claudius karena usianya yang lebih tua dari saudara tirinya, Britannicus.

Pada 53 M, Nero menikahi Claudia Octavia, saudara perempuan tirinya, putri Claudius dengan Messalina.

Kaisar Claudius meninggal pada 54 M. Banyak sejarawan kuno percaya dia diberi makan jamur beracun oleh Agrippina.

Kematian Claudius membuat Nero menjadi Kaisar Roma pada 54 M, sebelum ia berusia 17 tahun. Ia adalah kaisar Romawi termuda yang pernah ada sejak saat itu.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Agrippina, Permaisuri Kaisar Romawi yang Haus Kekuasaan Mati Dibunuh Anak Sendiri

3. Kaisar Nero perintahkan ibunya dibunuh

Pemerintahan awal Kaisar Nero dipengaruhi oleh ibunya, Agrippina, serta penasihat Seneca Muda dan Sextus Afranius Burrus.

Kaisar Nero kemudian tidak puas dengan pernikahannya dengan Octavia dan mulai berselingkuh dengan Poppaea Sabina, istri temannya.

Agrippina menentang perselingkuhan Nero. Seiring waktu, Seneca dan Burrus menjadi lebih terkenal dari pada ibu Nero. Saat itu, Nero si pemimpinyang jahat itu terdorong untuk menyingkirkan ibunya.

Agrippina menanggapi dengan mempromosikan anak tirinya, Britannicus sebagai pewaris takhta sebenarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com