WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pria di AS dilaporkan meninggal karena terinfeksi rabies, setelah digigit kelelawar saat tidur.
Si lelaki, yang berusia sekitar 80-an, terbangun dan menemukan kelelawar di lehernya pada pertengahan Agustus di Illinois.
Dia kemudian dinasihatkan untuk secepatnya memeriksakan diri dengan dugaan rabies. Tetapi nasihat ini diabaikan.
Baca juga: Waspada dan Kenali Tanda-tanda Hewan Terpapar Rabies
Sekitar satu bulan kemudian, kakek itu mengalami gejala seperti nyeri leher, sakit kepala, kesulitan mengendalikan lengan, hingga kesulitan berbicara.
Kelelawar yang menggigit pria itu ditangkap dan dinyatakan positif rabies. Adapun pria itu meninggal tak lama kemudian.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pekan ini mengonfirmasi diagnosis lelaki itu berdasarkan uji laboratorium.
Dilansir Daily Mirror Kamis (30/9/2021), publik yang berkontak dengan laki-laki tersebut mendapatkan perawatan pencegahan.
Badan Kesehatan Publik Illinois (IPDH) menyatakan, pakar alam liar menemukan adanya koloni kelelawar di rumah korban.
Direktur IPDH Dr Ngozi Ezike menuturkan, rabies mempunyai tingkat kematian yang tinggi dibandingkan penyakit lainnya.
"Meski begitu, terdapat pengobatan yang bisa menyelamatkan jiwa jika terduga penderita segera berobat," papar Dr Ezike.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.