Cara yang agak sukar dibayangkan adalah korban eksekusi akan dimasukkan ke perut Brazen Bull.
Patung ini lantas dipanaskan dengan api. Korban, tentu akan merasa konyol sekaligus gerah sekaligus tersiksa.
Kecamuk perasaan yang absurd.
Perillos mengklaim kepada Phalaris bahwa, "Tangisan kesakitan korban akan memberi Anda kesenangan ketika suara mereka datang lewat pipa di lubang hidung."
Luar biasa gila.
Baca juga: Kisah Tentara AS yang Berduka Jelang Eksekusi Saddam Hussein pada 2006
Karena sang raja lumayan sinting, alat ini malah dianggap sebagai hiburan.
Suara jeritan korban terdengar seperti suara banteng yang marah.
Awalnya, untuk menguji klaim Perillos, Phalaris memerintahkan alat ini diuji terlebih dahulu.
Siapa yang jadi korban pertama? Tentu saja sang pembuat patung, Perillos, yang akhirnya dipanaskan sampai tewas.
Sialnya, Phalaris, pada akhirnya juga mati di dalam alat eksekusinya.
Baca juga: Mengenal Scaphism, Eksekusi Mati Brutal dengan Madu dan Susu
Telemakus, leluhur Theron yang berhasil menggulingkan kekuasaan Phalaris, lantas memakainya untuk membunuh secara absurd sosok yang menjadikan kematian manusia sebagai lelucon.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.