Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2021, 18:06 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Ratu Margrethe II memiliki reputasi sebagai pemimpin paling intelektual di Eropa.

Faktanya, ratu Denmark menghabiskan studi tidak kurang dari lima universitas, termasuk Cambridge.

Dia juga ratu pertama yang memerintah di sebuah negara yang telah dipimpin oleh keluarga yang sama selama 49 generasi

Ini seperti Ratu Margrethe I, yang bertindak sebagai wali untuk putranya yang berusia lima tahun, Olaf ketika dia terpilih sebagai raja pada abad ke-14.

Baca juga: 1.400 Lumba-lumba Dibantai dalam Sehari, Warga Denmark Mengamuk

Dilansir Hello Magazine, Margrethe II, atau yang bernama lengkap Margrethe Alexandrine Thorhildur Ingrid Oldenburg, lahir pada 16 April 1940, di Istana Amalienborg, Kopenhagen.

Kelahirannya terjadi seminggu setelah negara itu diserang pasukan Jerman.

Ini ditafsirkan sebagai secercah harapan oleh orang-orang Denmark.

Namun saat lahir, dia bukan pewaris takhta. Posisi itu dipegang adik laki-laki ayahnya, karena menurut hukum Denmark, hanya laki-laki yang bisa berhasil.

Tetapi pada tahun 1953, konstitusi diubah. Ini memungkinkan perempuan untuk naik tanpa adanya ahli waris laki-laki.

Baca juga: Denmark Rayakan Hari Kebebasan, Cabut Semua Pembatasan Covid-19

Saat itulah, masa depan putri berusia 13 tahun, putri tertua dari tiga putri Raja Frederik IX itu menjadi jelas, pelatihan kerajaannya dimulai dengan sungguh-sungguh.

Awalnya, dia dididik di istana dan menerima kualifikasi sekolahnya pada tahun 1959 sebelum melanjutkan studi Ilmu Politik di berbagai universitas Eropa.

Dia menghabiskan 12 bulan di Universitas Kopenhagen, diikuti dengan satu tahun studi Arkeologi di Cambridge.

Dari sana, ia mendaftar di universitas bergengsi Denmark Aarhus dan menghadiri Sorbonne, serta mengakhiri pendidikannya di London School of Economics pada tahun 1965.

Di ibu kota Inggris itulah, di sebuah pesta makan malam, dia bertemu calon suaminya, diplomat Prancis Conte Henri de Laborde de Monpezat.

Pasangan itu menikah pada 10 Juni 1967, dan memiliki dua putra, Putra Mahkota Frederik dan Pangeran Joachim.

Baca juga: Kisah Nadia Nadim, Pemain Denmark Kelahiran Afghanistan yang Ayahnya Dibunuh Taliban

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sejarah Kudeta Muenchen, Kegagalan Hitler yang Jadi Awal Kebangkitan Nazi

Sejarah Kudeta Muenchen, Kegagalan Hitler yang Jadi Awal Kebangkitan Nazi

Internasional
6 Desember, Hari Santo Nicholas yang Dikenal sebagai Sinterklas

6 Desember, Hari Santo Nicholas yang Dikenal sebagai Sinterklas

Internasional
Sejarah Piramida Mesir dan Proses Pembangunannya

Sejarah Piramida Mesir dan Proses Pembangunannya

Internasional
Profil David Ben Gurion, Pendiri Negara Israel

Profil David Ben Gurion, Pendiri Negara Israel

Internasional
Alasan Kenapa Pengungsi Rohingya Datang ke Indonesia

Alasan Kenapa Pengungsi Rohingya Datang ke Indonesia

Internasional
Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Internasional
Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Sayap Politik Hamas

Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Sayap Politik Hamas

Internasional
Mengenal Siapa Itu Pengungsi Rohingya dan Kenapa Banyak Menuju Indonesia

Mengenal Siapa Itu Pengungsi Rohingya dan Kenapa Banyak Menuju Indonesia

Internasional
Alasan Kenapa Lebih Banyak Orang Asia-Amerika Bersenjata Api di AS

Alasan Kenapa Lebih Banyak Orang Asia-Amerika Bersenjata Api di AS

Internasional
Mengenal Apa Itu APEC dan Cara Kerjanya

Mengenal Apa Itu APEC dan Cara Kerjanya

Internasional
Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?

Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?

Internasional
Alasan Kenapa Semangka Menjadi Simbol Palestina

Alasan Kenapa Semangka Menjadi Simbol Palestina

Internasional
75 Tahun Berdirinya Negara Israel, Dulu dan Kini

75 Tahun Berdirinya Negara Israel, Dulu dan Kini

Internasional
Sejarah Konflik Palestina dan Israel

Sejarah Konflik Palestina dan Israel

Internasional
Perbedaan Antisemit dan Anti-Zionis

Perbedaan Antisemit dan Anti-Zionis

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com