Pada Oktober 54 M, Kaisar Claudius meninggal dengan jamur beracun yang diyakini didalangi oleh sang permaisuri Kaisar Romawi yang haus kekuasaan.
Sejarawan berpendapat bahwa kematian Kaisar Claudius pasti akan sangat menguntungkan bagi Agrippina.
Sebagai istri Kaisar Romawi, Agrippina bertindak setara sebagai mitra junior. Namun dengan Nero naik takhta, maka secara efektif sang permaisuri Kaisar Romawi yang haus kekuasaan itu menjadi bupatinya, menempatkannya sebagai mitra senior.
Nero yang saat itu berusia sekitar 16-17 tahun langsung mewarisi semua kekuasaan Kekaisaran Romawi dengan Agrippina sebagai wali dan Augusta.
Augusta adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada wanita dalam keluarga Kekaisaran Romawi untuk menyoroti status dan pengaruh mereka.
Nero diakui sebagai Kaisar Romawi dengan damai dan pemerintahannya akan berlangsung selama 13 tahun.
Selama awal pemerintahan Nero, sang permaisuri Kaisar Claudius yang haus kekuasaan itu memiliki kekuatan yang setara dengan putranya.
Melansir History Extra, hal itu terlihat dalam ikonografi pada koin yang beredar pada zaman itu. Kedua wajah ibu dan anak itu digambarkan pada uang logam dengan ukuran yang sama. Beberapa gambar memperlihatkan wajah mereka saling berhadapan.
Dalam satu patung, Agrippina digambarkan sebagai personifikasi Roma yang subur, memahkotai putranya yang masih kecil.
Baca juga: 13 Juli dalam Sejarah: Lahirnya Julius Caesar, Sang Penguasa Romawi, pada 100 SM
Tak lama setelah itu, Nero berusaha untuk menegakkan peran gender yang lebih tradisional di istana Kekaisaran Romawi. Ia ingin istrinya dan ibunya menjauhi panggung publik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.