Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 September 1999: Insiden Nuklir Tokaimura, Ratusan Orang Dievakuasi

Kompas.com - 30/09/2021, 09:57 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Pada 30 September 1999, tiga pekerja Jepang mengalami kecelakaan nuklir.
Mereka mendapat radiasi dosis tinggi di pabrik kecil Jepang yang menyiapkan bahan bakar untuk reaktor eksperimental.

Kecelakaan itu disebabkan penyatuan terlalu banyak uranium yang diperkaya ke tingkat yang relatif tinggi.

Dilansir situs World Nuclear, hal ini menyebabkan apa yang disebut dengan istilah "kritis", yakni reaksi berantai nuklir terbatas yang tidak terkendali, yang berlanjut selama 20 jam.

Baca juga: Indonesia Desak Negara-negara di Dunia Hentikan Perlombaan Senjata Nuklir

Sebanyak 119 orang menerima dosis radiasi lebih dari 1 mSv dari kecelakaan itu, tetapi hanya dosis ketiga operator yang berada di atas batas. Dua dari penerima dosis ini terbukti fatal.

Menurut Badan Energi Atom Internasional, penyebab kecelakaan itu adalah "kesalahan manusia dan pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip keselamatan."

Insinden yang akhirnya dikenal sebagai Kecelakaan Tokaimura 1999 ini, terjadi di pabrik persiapan bahan bakar kecil yang dioperasikan JCO (sebelumnya Japan Nuclear Fuel Conversion Co), anak perusahaan Sumitomo Metal Mining Co.

Pabrik tersebut memasok berbagai reaktor penelitian dan eksperimen khusus dan bukan bagian dari bahan bakar produksi listrik.

Pabrik JCO khusus di Tokai ditugaskan pada tahun 1988 dan memproses hingga 3 ton per tahun uranium yang diperkaya hingga 20 persen U-235.

Tingkat pengayaan jauh lebih tinggi daripada reaktor daya biasa, dan menggunakan proses basah.

Baca juga: Begini Cara Presiden AS Mengaktifkan Tombol Nuklir, Bisa Saat Perang atau Sedang Marah

Perubahan prosedur kerja perusahaan tanpa izin dari pihak berwenang, memicu tragedi ini.

Saat titik kritis insiden, reaksi berantai fisi nuklir menjadi mandiri dan mulai memancarkan radiasi gamma dan neutron yang intens, hingga memicu alarm.

Tidak ada ledakan, meskipun produk fisi secara bertahap dilepaskan di dalam gedung.

Lima jam setelah kritis dimulai, evakuasi sekitar 161 orang dari 39 kepala keluarga dalam radius 350 meter dari gedung konversi dimulai.

Mereka diizinkan pulang dua hari kemudian setelah karung pasir dan pelindung lainnya memastikan tidak ada bahaya dari radiasi gamma residual.

Baca juga: Mantan Penasihat Trump Peringatkan Taliban Bisa Dapat Ratusan Senjata Nuklir

Dua belas jam setelah dimulainya insiden, penduduk dalam jarak 10 km diminta untuk tetap berada di dalam rumah sebagai tindakan pencegahan.

Pembatasan ini dicabut pada sore berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com