Sementara di wilayah Kansai, kebanyakan taksi adalah warna hitam yang dianggap sesuai dengan suasana wilayah Kanto.
Taksi berwarna hitam digambarkan sebagai taksi yang mewah. Erat kaitannya dengan konsep antar-jemput pelanggan dengan baik.
Baca juga: Bandara Narita Jepang Tutup Landasan gara-gara Ada Kura-kura Menyeberang
Cara berkomunikasi penduduk di wilayah Kansai dan Kanto juga berbeda.
Penduduk di wilayah Kanto, seperti Tokyo, dianggap lebih berhati-hati saat bicara kepada orang lain dan membatasi diri untuk bicara kepada orang asing.
Penyebabnya karena di Tokyo, yang merupakan wilayah Kansai, banyak pendatang dari berbagai daerah.
Di sisi lain, penduduk di wilayah Kansai dianggap lebih ramah dan suka mengobrol dengan siapa saja. Membuat mereka terlihat lebih terbuka dan jujur.
Baca juga: 5 Anime Jepang yang Berdasarkan Legenda Jepang Asli
Hal lain yang membedakan wilayah Kanto dan Kansai adalah pada perbedaan selera makannya.
Orang-orang yang tinggal di wilayah Kanto, lebih menyukai makanan dengan rasa yang kuat dan bumbu yang kental.
Sedangkan makanan yang ada di wilayah Kansai, kebanyakan punya rasa yang tidak terlalu kuat dan bumbu yang ringan.
Contohnya mi yang disajikan di Tokyo memiliki kuah atau kaldu yang sangat kaya bumbu dan kental.
Namun, kuah mi yang disajikan di wilayah Kansai, seperti Kyoto atau Osaka, punya rasa yang ringan dengan kuah yang bening dan tidak terlalu kental.
Baca juga: 5 Senjata Jepang Kuno yang Diadaptasi dalam Anime
Wilayah Kanto lebih banyak mengonsumsi mi jenis soba, sedangkan penduduk Kansai kebanyakan mengonsumsi mi udon.
Wilayah Kansai memang punya struktur tanah yang tidak bisa ditanami padi, maka penduduknya mengonsumsi soba yang tidak dibuat dari olahan beras. Ini amat berbeda dengan Kanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.