Perwira itu bernama Maurice Vidal Portman. Terpesona akan keunikan pulau, dia menculik beberapa anggota suku terdiri pasangan orang dewasa dan empat anak, membawa mereka ke rumahnya di sebuah pulau yang lebih besar.
Pulau besar itu merupakan lokasi Inggris menjalankan penjara. Orang dewasa yang dibawa Portman jatuh sakit dan meninggal dunia.
Kemudian, anak-anak yang diculik dikembalikan ke pulau tersebut. Portman pun mengakhiri eksperimennya yang disebutnya sebagai kegagalan.
Baca juga: Jurnal Pria AS Ungkap Kontak dengan Suku Sentinel Sebelum Dibunuh
Saat itu diyakini populasi suku Sentinel mencapai 8.000 orang, dan sekarang jumlah mereka sekitar 150 orang.
Selama abad-abad berikutnya, beberapa orang luar pernah kembali mengunjungi pulau yang disebut Sentinel Utara.
Hampir setiap orang yang berkunjung disambut dengan terjangan panah. Pada 1970-an, sutradara film dokumenter National Geographic terkena satu panah pada bagian kakinya.
"Kemungkinan penduduk pulau trauma dengan peristiwa penculikan, atau mungkin mereka takut pada penyakit asing," demikian laporan New York Times.
Tidak ada yang pernah tahu persis mengapa mereka begitu bermusuhan dengan orang luar, dan apa bahasa mereka hingga kini tetap menjadi misteri.
Baca juga: Kisah Antropolog India yang Pernah Bertemu dengan Suku Sentinel
Suku Sentinel diyakini bermigrasi dari Afrika pada 50.000 tahun lalu. Mereka menggunakan tombak, busur, dan anak panah untuk berburu binatang.
Mereka juga mengumpulkan tanaman untuk dimakan dan dijadikan rumah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.