Hampir setiap orang yang berkunjung disambut dengan terjangan panah. Pada 1970-an, sutradara film dokumenter National Geographic terkena satu panah pada bagian kakinya.
"Kemungkinan penduduk pulau trauma dengan peristiwa penculikan, atau mungkin mereka takut pada penyakit asing," demikian laporan New York Times.
Tidak ada yang pernah tahu persis mengapa mereka begitu bermusuhan dengan orang luar, dan apa bahasa mereka hingga kini tetap menjadi misteri.
Baca juga: Kisah Antropolog India yang Pernah Bertemu dengan Suku Sentinel
Suku Sentinel diyakini bermigrasi dari Afrika pada 50.000 tahun lalu. Mereka menggunakan tombak, busur, dan anak panah untuk berburu binatang.
Mereka juga mengumpulkan tanaman untuk dimakan dan dijadikan rumah.
"Sentinel ingin dibiarkan sendirian," kata antropolog, Anup Kapur.
Anvita Abbi, yang telah menghabiskan puluhan tahun mempelajari bahasa suku di Kepulauan Andaman dan Nikobar, India, turut menyampaikan pendapatnya.
Baca juga: Begini Saran Ahli supaya Dapat Berinteraksi dengan Suku Sentinel
"Hanya untuk rasa penasaran, mengapa kami harus menganggu suku yang telah bertahan selama puluhan ribu tahun," katanya.
Interaksi dengan orang luar dapat menjadi bencana besar bagi kesehatan suku Sentinel, sebab mereka tidak memiliki ketahanan terhadap penyakit asing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.