Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Felix Tshisekedi, Presiden Kongo

Kompas.com - 29/09/2021, 14:44 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Presiden Republik Demokratik Kongo Felix Antoine Tshisekedi Tshilombo lahir pada 13 Juni 1963.

Dia dikenal sebagai seorang politikus, yang menjadi Presiden Kongo sejak 25 Januari 2019.

Tshisekedi adalah pemimpin Union for Democracy and Social Progress (UDPS), partai tertua dan terbesar di Kongo.

Dia dipercaya menggantikan mendiang ayahnya, Etienne Tshisekedi, Perdana Menteri Zaire dan pemimpin oposisi selama pemerintahan Mobutu Sese Seko, menjadi pucuk pimpinan partai.

Baca juga: 21 Anggota Staf WHO Diduga sebagai Pelaku Pelecehan Seksual di Republik Kongo

Dikutip dari Wikipedia, Tshisekedi adalah kandidat presiden dari partai UDPS dalam pemilihan umum Desember 2018, yang dimenangkannya.

Meski dalam pemenangannya, ada tuduhan penyimpangan dari beberapa organisasi pemantau pemilu dan partai oposisi lainnya.

Mahkamah Konstitusi DRC menguatkan kemenangannya setelah politisi oposisi lainnya, Martin Fayulu, menentang hasilnya.

Tetapi Tshisekedi telah dituduh membuat kesepakatan dengan pendahulunya, Joseph Kabila.

Meski ada huru-hara, pemilihan tersebut menandai transisi kekuasaan damai pertama sejak Kongo merdeka dari Belgia pada tahun 1960.

Baca juga: Cegah Peredaran Paket Sabu 10 Kg dari Kongo, Polisi Tangkap Pria di Jakbar

Koalisi Front Umum untuk Kongo (FCC), yang bersekutu dengan Kabila, masih menguasai parlemen dan gubernur provinsi.

Inu membuat kemampuan Tshisekedi untuk memerintah atau bahkan menunjuk perdana menteri baru, terbatas selama enam bulan pertama masa jabatannya.

Awalnya, dia menunjuk mitra koalisinya dan kelas berat politiknya, Vital Kamerhe, sebagai ketua kabinetnya.

Dia sempat menunjuk Kamerhe sebagai perdana menteri, tetapi tidak mendapat dukungan parlemen untuk mengangkatnya.

Baca juga: PBB: Pemerkosaan Massal di Kongo Memprihatinkan 243 Kasus dalam 2 Pekan

Pada Mei 2019, ia mencapai kesepakatan dengan mayoritas parlemen yang bersekutu dengan Kabila untuk menunjuk perdana menteri Sylvestre Ilunga.

Pada 27 Juli 2019, negosiasi akhirnya berakhir antara Tshisekedi. Parlemen pun menyetujui pembentukan kabinet baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com