Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Ahli Johns Hopkins Beberkan 6 Fakta Penting Jantung

Kompas.com - 29/09/2021, 12:31 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Tak ada kehidupan tanpa jantung. Setiap detaknya adalah gerak. Setiap geraknya adalah detak.

Karena itu, pada peringatan World Heart Day 2021 ini, dunia beramai-ramai meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantung.

Sebagai sebuah organ penopang, jantung tak hanya punya fungsi yang mutlak penting, melainkan sisi lain dan keunikan yang tak kalah menarik.

Pakar kesehatan Johns Hopkins University membeberkan enam fakta jantung, yang bisa memotivasi orang menuju perubahan yang lebih sehat.

Baca juga: Hari Jantung Sedunia: Sejarah, Tema, hingga Cara Buat Poster Dukungan

Tidak aktif secara fisik pada tingkat terendah, menempatkan individu pada risiko jantung yang lebih tinggi daripada merokok

“Aktivitas fisik dan diet sehat adalah masalah terbesar yang dihadapi orang,” kata ahli fisiologi olahraga Johns Hopkins Kerry Stewart, Ed.D.

“Hanya sekitar 40 persen orang yang mendapatkan aktivitas yang cukup untuk memenuhi pedoman,” tambahnya.

Baca juga: Bolehkah Orang dengan Sakit Jantung Naik Gunung? Ini Kata Dokter

Duduk merupakan faktor risiko independen penyakit jantung

Bahkan jika individu berolahraga secara teratur, mereka masih harus mengurangi waktu duduk sepanjang hari.

“Sepertinya sangat membantu kesehatan jantung seseorang,” kata ahli jantung Johns Hopkins Michael Blaha, M.D., M.P.H.

Baca juga: 13 Cara Mengurangi Risiko Penyakit Jantung Tanpa Bantuan Obat

Arteri hanya berdiameter sekitar 4 milimeter

“Tidak perlu terlalu banyak makanan berlemak dan berminyak selama satu atau dua dekade untuk mulai menyumbat arteri,” kata ahli jantung Johns Hopkins Roger Blumenthal, MD.

Jika arteri tersumbat selama 30 menit atau lebih, maka area otot jantung yang disuplai arteri akan menjadi berkarat atau mati.

Itulah mengapa sangat penting bagi seseorang yang mengalami serangan jantung untuk segera mendapatkan perawatan.

Baca juga: Penyebab Orang Indonesia Berisiko Terkena Penyakit Jantung Selama Pandemi

Ganti Kebiasaan Buruk dengan Kebiasaan Olahraga yang Baik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com