Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijuluki "Guru Tercantik", Wanita Ini Diduga adalah Penipu

Kompas.com - 28/09/2021, 18:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Star

CHANGSHA, KOMPAS.com - Seorang wanita di China yang dijuluki "guru tercantik dan dermawan" karena membantu banyak anak dituding sebagai penipu.

Gina Long Jingjing, yang dipuji sebagai pengajar paling cantik di kawasan pedesaan, dituding mengumpulkan donasi publik tanpa lisensi amal resmi.

Publik yang mengritik menuding Long memanfaatkan anak-anak yang seharusnya dia bantu demi memperkaya dirinya sendiri.

Baca juga: Dapat Gelar Wajah Tercantik Dunia 2020, Model Ini Ternyata Tentara Israel

Long, wanita 28 tahun yang berasal dari Changsha, mengaku sudah melanggar aturan ketika menunjukkan kode QR untuk menerima donasi.

Tetapi, "guru tercantik" tersebut mengaku dia tidak tahu aksinya melanggar hukum, dan membela yayasan yang dia dirikan.

Dia mengeklaim kegiatan amal yang dia lakukan sudah membantu pendidikan anak-anak di pedesaan China, dan tidak untuk kepentingan pribadinya.

Dalam klip video yang dia unggah Agustus lalu, Long mengatakan mengubah dunia merupakan komitmen seriusnya.

"Selama 10 tahun, saya sudah membantu 1.500 orang, mengumpulkan 1,93 juta yuan (Rp 4,2 miliar), dan menghelat 112.025 kelas," kata dia.

"Meski saya tidak selalu menghabiskan hari di hutan, angka itu membuat saya yakin apa yang saya lakukan akan melebihi ekspektasi saya," klaimnya.

Baca juga: Bintang Poker Tercantik Rusia Ini Ditemukan Tewas Tersetrum

Berbicara di media sosial Douyin, di mana dia punya 500.000 pengikut, Long mengaku sudah aktif mengajar di desa pedalaman sejak 2011.

Long mengungkapkan dia mulai menerima sumbangan dari AS untuk membantu anak-anak miskin di kawasan pegunungan.

Dilansir Daily Star Senin (27/9/2021), Long mengaku lulusan Columbia Universitas New York untuk program master pekerjaan sosial pada 2018.

Tak lama setelah lulus, dia mendirikan sebuah organisasi swadaya di Changsha, yang bertugas mengirim guru ke kawasan desa terpencil.

Baca juga: Digelari Kuli Panggul Paling Cantik di Hong Kong, Kisah Wanita Ini Bak Cinderella

Tetapi, program tersebut sempat menuai kontroversi karena mematok 5.000 yuan (Rp 11 juta) per orang untuk perjalanan ke Hunan.

Si guru mengatakan dia meminta maaf atas insiden itu, dan mengaku bersyukur kejadian itu membuatnya melihat celah dalam organisasinya.

"Kami akan lebih memerhatikan transparansi informasi di organisasi kami di masa mendatang," ujar Long.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Star
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com