Serangan nuklir bisa terjadi paling cepat dua menit dari perintah untuk peluncuran rudal nuklir berbasis darat, atau 15 menit dari kapal selam.
"Orang-orang dalam rantai komando mungkin secara teknis menolak untuk mematuhi perintah, tetapi perintah yang diverifikasi dianggap sah," kata Derek Johnson dari organisasi anti-nuklir Global Zero.
"Tekanan untuk patuh akan sangat besar," ungkapnya.
Dalam semua prosedur ini, tidak ada ketentuan dalam sistem komando dan kontrol nuklir untuk mengecualikan perintah, jika presiden terlihat tidak stabil secara mental dan mengabaikan nasihat para jenderalnya.
Lalu, jika memang pengaktifan tombol nuklir dilakukan presiden AS saat emosinya tidak stabil, satu-satunya pilihan adalah mengaktifkan Amendemen ke-25 tentang pencopotan presiden dari kekuasaan.
Baca juga: Apa Itu Amendemen Ke-25 AS dan Bisakah untuk Pemakzulan Trump Lagi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.