Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Senjata Jepang Kuno yang Diadaptasi dalam Anime

Kompas.com - 27/09/2021, 03:54 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Cardcaptor Sakura

Cardcaptor Sakura adalah contoh anime yang bagus dalam menggambarkan penggunaan yumi tradisional.

Anime ini memunculkan kegiatan menggunakan yumi sebagai kegiatan sekolah, seperti di kehidupan nyata Jepang modern saat ini dalam bentuk Kyudo.

Alice 19th

Seri anime ini menyertakan karakter bernama Kyo Wakamiya yang juga menggunakan senjata Jepang kuno, yumi, secara tradisional.

Dalam serial tersebut, Kyo adalah karakter utama, yang seorang junior di sekolah menengah yang sangat populer.

Bleach

Serial anime populer ini berisi contoh yang kurang tradisional dari yumi. Uryuu Ishida dari serial tersebut adalah seorang Quincy yang menggunakan senjata spiritual berupa busur.

Meskipun bukan yumi tradisional, desain senjata Jepang kuno ini berukuran hampir sama dan digunakan dengan cara yang sangat mirip.

Ishida menggunakan busur ini untuk melawan roh gelisah yang berusaha menelan jiwa.

Baca juga: 5 Senjata Berteknologi Siluman Milik AS yang Mematikan

3. Naginata

Naginata adalah senjata Jepang kuno yang terdiri dari tiang dan bilah, yang biasa digunakan oleh samurai.

Naginata adalah senjata yang cukup sederhana, namun berguna dalam berbagai keadaan bagi samurai. Naginata terdiri dari tiang kayu panjang dengan bilah melengkung di ujungnya, sangat mirip dengan katana.

Rata-rata bilah naginata panjangnya 30-76 cm, dan tiangnya tingginya sekitar 91-243 cm.

Naginata adalah senjata Jepang kuno yang telah digunakan sejak sekitar 1100 M, meskipun asal-usul senjata yang agak tidak jelas.

Naginata menjadi senjata para samurai yang sangat populer karena sangat efektif melawan pasukan berkuda.

Karena bentuknya yang unik, senjata Jepang kuno ini memberikan para samurai jangkauan serang yang luas untuk menusuk atau menebas lawan.

Ukuran senjata naginata yang panjang memungkinkan para samurai menguasai ruang besar di medan perang, jika digunakan dengan benar.

Menariknya, senjata naginata ini memiliki sejarah digunakan oleh wanita kelas atas Jepang, untuk mempertahankan rumah dan tanah mereka.

Senjata naginata ini muncul di beberapa anime Jepang, seperti:

Mobile Fighter G Gundam

Seri anime ini memperlihatkan kurang lebih senjata naginata tradisional, tetapi dengan sedikit modifikasi fiksi ilmiah untuk membuatnya efektif.

One Piece

Seri anime ini menyertakan karakter bernama Shirohige (alias Edward Newgate), yang juga menggunakan senjata naginata, meskipun bilahnya tampak sedikit lebih pendek dan lebih lebar dari pada biasanya.

Shirohige adalah kapten bajak laut dan dikenal sebagai orang terkuat di dunia dengan senjata naginata andalannya. Dia juga sekitar tiga kali lebih besar dari pria normal.

Gintama

Gintama menampilkan pengguna naginata yang lebih tradisional. Shimura Tae, karakter dari serial ini sering berkelahi dengan naginata.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Mikhail Kalashnikov, Pencipta AK-47 Senjata Paling Mematikan di Dunia

4. Senjata rantai kusari-fundo

Kusarigama, senjata Jepang kuno. [Via Myanimelist.net]Via Myanimelist.net Kusarigama, senjata Jepang kuno. [Via Myanimelist.net]

Kusari-fundo adalah sebuah rantai logam (kusari) dengan pemberat (fundo) yang melekat pada setiap ujungnya.

Kusari-fundo adalah senjata yang sangat bervariasi dalam hal panjang, berat, dan bentuk.

Bagi orang yang terlatih dengan baik, kusari-fundo dapat digunakan dalam berbagai cara. Senjata Jepang berantai itu bisa diayunkan untuk jarak jauh, digunakan untuk menyerang, menjerat, dan bahkan mencekik.

Senjata berantai yang paling ikonik mungkin adalah kusarigama. Kusarigama yang sedikit lebih rumit dari pada kusari-fundo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com