Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2021, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Lebih dari 2000 tahun yang lalu sebelum ilmu astrologi dimulai di dunia barat, beberapa kisah ramalan sejarah telah bermunculan dari berbagai belahan dunia.

Apa sajakah itu? Berikut Kompas.com merangkum 9 kisah tentang ramalan sejarah yang dilansir dari LiveScience:

1. Ramalan Wu Ding: akan ada bencana

Sekitar 3.200 tahun yang lalu seorang raja China kuno pertama bernama Wu Ding meramal dengan retakan yang muncul pada tulang binatang, bahwa kerajaannya sendiri akan mengalami "malapetaka".

Ketika prediksinya menjadi kenyataan, dia menuliskan catatan yang diukir pada sepotong tulang belikat binatang ternak itu.

Hari ini tulang yang digunakan untuk meramal itu adalah salah satu dari sekitar 150.000 contoh dari apa yang kita sebut tulang orakel.

Pada saat itu diharapkan di Dinasti Shang China bahwa penguasa harus dapat memprediksi masa depan.

Mereka meramal dengan menganalisis retakan yang muncul dari tulang tulang belikat atau cangkang bawah kura-kura yang ditusuk dengan menggunakan jarum yang dipanaskan.

Kemudian, isi ramalannya dicatatkan di atas tulang orakel tersebut.

Baca juga: Tulang Orakel, Media Ramalan Zaman China Kuno yang Paling Dikenal dari Dinasti Shang

2. Ramalan Antiokhos VIII: raja besar

Pada 121 SM, Antiokhos VIII menjadi penguasa tunggal Kekaisaran Seleukia setelah membunuh ibunya sendiri, Cleopatra Thea.

Cleopatra Thea adalah sosok dominan yang berbagi takhta dengan raja dan sebelumnya telah membunuh saudaranya.

Kekaisaran Seleukia berbasis di Antiokhia, di tenggara Turki, dan telah mengalami kemunduran selama beberapa waktu.

Menjelang awal pemerintahan raja, Antiokhos VIII mencetak koin penuh teka-teki dengan Zeus memegang tongkat kerajaan di tangan kirinya dan sosok seperti bintang melayang di atas kanannya.

Penelitian modern oleh Robert Weir, seorang profesor di Universitas Windsor di Kanada, menunjukkan bahwa bintang tersebut merujuk Jupiter. Kemudian, koin mewakili waktu pada 17 Januari 121 SM, ketika bumi terhalang oleh bulan.

Gambar koin itu dikatakan adalah ramalan tentang Antiokhos VIII, karena muncul sesaat sebelum Antiokhos membuat keputusan untuk membunuh ibunya dan mengambil alih tahta.

Penelitian Weir menunjukkan bahwa okultasi ini mungkin telah ditafsirkan sebagai pertanda baik bagi Antiokhus.

"Ini berarti bahwa mungkin ada raja besar yang akan datang, atau dilahirkan di Suriah," katanya dalam sebuah wawancara pada 2002 dengan situs web Unreported Heritage News.

3. Ramalan Croesus: dia akan menghancurkan kerajaan besar

Croesus adalah raja Lydia, sebuah kerajaan kaya yang terletak di Turki modern yang merupakan yang pertama di dunia yang mencetak koin. Ia memerintah lebih dari 2.500 tahun yang lalu.

Suatu ketika kerajaan yang kaya emas ini menghadapi situasi politik yang genting. Di timur, Persia di bawah Cyrus Agung tumbuh dalam kekuasaan, merebut wilayah di seluruh Timur Tengah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com